Anak-anak Indonesia di penjuru nusantara,
Ada surat yang ingin kakak sampaikan pada kamu semua. Sebagai perkenalan, saat ini usia kakak bukan anak-anak lagi, kakak telah menjadi salah seorang pemuda Indonesia. Sampai sekarang kakak bekerja di salah satu kantor pemerintah Indonesia. Disini kakak ingin berbagi semangat.
Anak-anak Indonesia yang bercita-cita hebat,
Pernahkah ada yang bertanya kepada kamu, “Udah besar nanti mau jadi apa?”, tentu masih banyak di benak pikiran kita ingin menjadi presiden, polisi, pilot, arsitek, dokter, guru, dan cita-cita tinggi lainnya yang umumnya disebutkan anak-anak Indonesia. Saya masih ingat semangat itu. Saya suka semangat itu. Tentu, karna cita-cita itu tinggi harus ditempuh dengan sekolah yang tinggi pula. Walaupun akan ada banyak hambatan, sekolah harus terus. Oleh karena itu jangan malas belajar karna anak-anak Indonesia yang lain masih ada yang kurang beruntung. Kabar baiknya, zaman sekarang kamu bisa mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk meraih cita-cita yang kamu inginkan. Akan ada kakak-kakak yang membantu kamu meraih cita-cita hebatmu seperti para Pengajar Muda dari Indonesia Mengajar. Anak-anak Indonesia, tetap bercita-citalah sesuai keinginanmu, jangan pernah putus sekolah apalagi belajar. Ingatlah, belajar itu sepanjang hayat, seumur hidup kita.
Anak-anak Indonesia yang ceria,
Tahukah kamu? Menjadi anak Indonesia itu anugerah, oleh karena itu bersyukur dan cerialah. Indonesia ini punya sejarah yang hebat. Indonesia adalah negara kesatuan kita. Indonesia, negara yang kaya. Tersenyumlah menghadapi dunia untuk hari ini dan hari-hari esoknya. Nikmati hidup di negeri tercinta ini. Bermainlah dengan penuh keceriaan. Ajaklah anak-anak Indonesia yang lain untuk bersama berkumpul, membuat keceriaan di sekitar kita. Kamu dapat lakukan dengan menggunakan jejaring sosial, surat kaleng, atau berkunjung satu sama lain. Ada suatu kisah nyata, seorang anak Amerika bernama Maggie mengirimkan surat untuk anak Indonesia di Aceh yang ditimpa bencana Tsunami, 26 Desember 2004. Surat itu diterima dan dibalas oleh seorang anak yang berhasil selamat dari bencana Tsunami bernama Nada. Nada yang kehilangan anggota keluarganya karna menjadi korban Tsunami, merasa terharu ada yang perhatian padanya. Surat yang dikirimkan Maggie telah membuat Nada merasa masih mempunyai seorang teman. Berawal dari surat itu, mereka mampu menunjukkan hubungan persahabatan yang dapat menjadi contoh bahwa perbedaan bangsa, bahasa, dan agama tidaklah menjadi penghalang untuk bersahabat. Anak-anak Indonesia bersatulah membangun untuk negeri Indonesia yang ceria, untuk memberikan keceriaan pada wajah anak-anak Indonesia.
Anak-anak Indonesia yang cerdas,
Indonesia bangga mempunyai kamu semua yang mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia. Olimpiade akademis, olahraga, karya seni, karya tulis, kegiatan sosial dan bidang lainnya. Prestasi-prestasi kalian itu, mampu menginspirasi anak-anak di belahan Indonesia yang lain untuk bisa berprestasi. Teruslah mengukir prestasi yang membanggakan dan berbagilah kepada anak-anak Indonesia lainnya.
Semoga anak-anak Indonesia menjadi pemimpin generasi masa depan Indonesia yang maju.
Selamat Hari Anak Nasional, 23 Juli 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H