Mohon tunggu...
Sang Ragil
Sang Ragil Mohon Tunggu... Petani - Seorang pemuda yang hobi menulis

Mengurus blog yang bernama Pawang Hewan dengan salah satu artikelnya yaitu suara burung lovebird ngekek

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Amalan di Bulan Ramadan Sesuai Sunnah

16 Mei 2019   03:33 Diperbarui: 16 Mei 2019   03:55 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadhan adalah bulan yang sangat di tunggu-tunggu oleh umat Islam. Bulan yang didalamnya terdapat begitu banyak berkah, kebaikan dan ampunan.

Karena begitu agungnya bulan Ramadhan, diriwayatkan para sahabat berdoa agar dipertemukan dengan bulan ramadhan 6 bulan sebelumnya.

Oleh karena itu, kita sebagai umat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam juga harus bersungguh-sungguh pada bulan Ramadhan.

Selain menjalankan ibadah wajib dibulan Ramadhan, sebaiknya kita juga menjalankan ibadah-ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah.

Ibadah atau amalan sunnah akan menjadi penyempurna dari ibadah wajib yang sudah dikerjakan selama bulan suci ini.

Berikut ini beberapa amalan sunnah yang diajarkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam,

Amalan di Bulan Ramadhan Sesuai Sunnah

1. Tadarus Al Qur'an

Dibulan Ramadhan, Rasulullah dan para sahabat memiliki kebiasaan melebihkan atau merutinkan tadarus Al Qur'an. Bahkan setiap Ramadhan, malaikat Jibril menemui Rasulullah untuk bertadarrus Al Qur'an. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiallahu anhu, beliau berkata,

"Rasulullah adalah orang yang paling pemurah terlebih-lebih dalam bulan Ramadhan, bulan dimana beliau selalu ditemui Jibril. Jibril menemuinya setiap bulan Ramadhan untuk bertadarrus Al Qur'an." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mari jadikan bulan Ramadhan menjadi bulan yang spesial untuk meningkatkan durasi kita membaca Al Qur'an, terutama bagi kita yang masih jarang membacanya. Bila perlu cari guru untuk membimbing kita membaca Al Qur'an yang baik dan benar.

2. Menyegerakan Berbuka dan Mengakhirkan Sahur

Terdapat bayak hadits yang menunjukan atusias Rasulullah shalallahi 'alaihi wa sallam tentang berbuka puasa dan makan sahur. Kedua perkara ini tidak pernah beliau tinggalkan.

Bahkan sahur menjadi pembeda antara puasa puasa Rasulullah dan umatnya dengan puasa kalangan ahlul kitab.

Dalam berbuka puasa, Rasulullah menganjurkan untuk menyegerakan (tidak menunda-nunda). Sedangkan ketika sahur, beliau mengajurkan untuk mengakhirkan waktu (mendekati waktu subuh).

Menurut Abu Darda radhiyallahu 'anhu hal tersebut merupakan akhalak para Nabi, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Thabrani yang terdapat dalam al-Mu'jam al-kabir bahwa;

"Ada tiga perkara yang termasuk akhlaq para Nabi; Menyegerakan ifthar (berbuka), mengakhirkan makan sahur, dan meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri ketika (berdiri) dalam shalat)" (Majma' az Zawaid 2/150)

Jangan lupa baca juga : Tata Cara Shalat Idul Fitri

3. Memberi Makan Orang yang Berbuka

Ada keutamaan yang begitu besar bagi orang yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa. Hal ini disebutkan didalam sabda Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, yang artinya :

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun," (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

4. Sholat Qiyyamul Ramadhan (Shalat Tarawih)

Shalat trawih merupakan ibadah sunnah yang sangat identik dengan bulan Ramadhan, shalat ini dikerjakan setelah shalat isya. 

Berapa jumalah rakaat shalat tarawih?

Ada perbedaan pendapat tentang hal tersebut, mazhab Al-Hanafiyah mengerjakan 8 rakaat, Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah sebagian 8 rakaat sebagian 20 rakaat serta Asy-Syafi'iyah mengerjakan 20 rakaat.

Sedangkan khalifah dari Bani Umayyah di Damaskus, Umar bin Abdul Aziz mengerjakan shalat tarawih 36 rakaat. Dan Ibnu Taimiyah Mengerjakan 40 rakaat.

5. I'Tikaf di Masjid

Menurut bahasa, I'Tikaf artinya menetap pada sesuatu. Sedangkan menurut istilah syar'i, I'tikaf yaitu menetap di masjid untuk muhasabah dan mencari ridho Allah.

Kegiatan i'tikaf sangat dianjurkan pada bulan ramadhan, terutapa pada 10 malam terakhir. Sebagaimana hadits berikut,

"Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan, hingga wafatnya kemudian istri-istri beliau pun beri'tikaf setelah kepergian beliau" (HR. Bukhari dan Muslim)

Itulah 5 ibadah di bulan ramadhan sesuai sunnah, semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah pengetahuan dan semangat kita untuk mengerjakan ibadah-ibadah yang Rasulullah contohkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun