Teruntuk IbuÂ
Tanggal Aku dilahirkan dan meninggal
Jalan Kasih Semesta RayaÂ
Tiada hari bermuram durja
Engkau tahu untuk anakmu
Setiap nafas untuk anakmu
Keringat untuk haus anakmuÂ
Tiada hari engkau mengingatkankuÂ
Aku tidak bisa membahagiakanmu
Aku tahu ibu dan hati kecilnya
Sedih meratapi anaknya kiniÂ
Tutur bahasanya jauh menyimpangÂ
Terkadang dirinya merasa benarÂ
Lambat laun meredam sepiÂ
Setiap hari setiap detik bertikam
Tidakkah engkau tahuÂ
Semua ibu selalu samaÂ
Ia selalu menimang bayi
Tapi malah lupa dikau ini
Air susu di balas dengan air tubaÂ
Ehm.. sudah banyak sekarang iniÂ
Bandingkanlah pada zaman duluÂ
Tiada mungkin disalahkanÂ
Dulu dan kini berbedaÂ
Pernahkah berdo'a untuk ibu
Do'a mana yang sesungguhnyaÂ
Menangislah bersama senyumanÂ
Karena ibu membahagiakanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H