Manusia pembantah kian membaraÂ
Gersang meradang ibu pertiwiÂ
Torehan asa kian menderaÂ
Laju lalang silih berganti
Sama saja dikau iniÂ
Padam api dan basah kuyup
Menghantui raga berjuta sepiÂ
Ranah lara duhai ibundaÂ
Satu nusa satu bangsaÂ
Kertas hijau diremas lembutÂ
Penyuapan layaknya sang bayiÂ
Pikiran mungkin tiada berpaling
Karena engkau segalanyaÂ
Sudah berlalu kian menderu
Tonggak sejarah dunia makmur
Kini hanya tinggal kenangan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!