Mohon tunggu...
Penulis
Penulis Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Penulis website http://www.tipsanak.info/ http://jellygamatbandung.com/ http://penyuburspermapria.com/ http://bahayaobesitas.com/ http://sleepcarecapsule.com/ http://obatparkinson.info/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penindasan

21 Desember 2016   08:02 Diperbarui: 21 Desember 2016   08:47 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Derap langkah hati yang membara

Kaki tangan terikat pula

Nyanyian anak negeri yang terjajah

Membungkam mulut penuh nestapa

Bombardir penuh pilu keluarga

Tetesan darah yang masih hangat 

Hanya seonggok tanah ia membunuh 

Dari masa ke masa hingga kini 

Tiada henti tertegun sepi 

Dalam hatinya penuh dendam 

Teriakan pun terkurung bejad 

Mereka tau akan membalas

Mereka tau itu penindasan

Hanya tak kuasa melawan segalanya

Biarkan saja lemah tanpa daya

Tuhan sajalah tutur katanya

Semut pun tak tahan terinjak

Gigit lalu serbu semuanya

Tapi lain dengan manusia 

Hanya waktu penebus segala 

Waktu yang selama ini di puja

Tidak tahu entah kemana

Waktu akan tetap berlalu

Hei engkau manusia

Kenapa engkau tidak bergerak 

Hayalan isi perut sajakah 

Bantulah mereka dengan do'a

Mohon pada Tuhan Sang Penguasa

Semesta raya akan bersujud pada-Nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun