Mohon tunggu...
Sang pengoceh
Sang pengoceh Mohon Tunggu... -

Ada na gau..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

U...(Aku, Kamu, Galau..)

23 Agustus 2012   03:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:26 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu
Ragu yang terpacu
Layu
Bahkan bisu

Dulu
Malu tuk memburu
Maju
Tak ada kata itu

Dulu
Kelu lidah melagu
Rayu
Adalah hal semu

Dulu
Kaku layaknya batu
Buntu
Dan terus begitu

Dulu
Mau seperti peluru
Tapi jitu
Hanya cerita palsu

Dulu
Sayu jika merindu
Rindu...?
Siapa yang di tuju..

Dulu
Tiru itu perlu
Gugu
Itu kata pak guru

Dulu
Laju harus di adu
Tapi liku
Wajib di situ

Dulu
Hiu ibarat hantu
Menu
Tak mungkin di situ
Tapi kini sudah laku

Dulu
Mesiu menderu-deru
Paru-paru
Langsung biru

Dulu
Haru semua ceritamu
Pilu
Dan menyentuh kalbu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun