Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Money

Coklat Organik dan Kedaulatan Ekonomi Petani

2 November 2015   11:25 Diperbarui: 2 November 2015   11:41 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sambutan kabut asap yang pekat dari pembakaran hutan di provinsi riau masih menyapa. Setiap pagi matahari tetap bersinar, namun tidak sampai ke dedaun coklat di perkebunan coklat Pak Khudri. Kampung Lubuak Nyanyuak, Dusun Sibarasok, Jorong Sigiran, Nagari Tanjung Sani Kec. Tanjung Raya, Kab. Agam Sumatera Barat. Inilah tempat produksi biji kakao (biji coklat organik) dalam binaan Pusat Pelatihan, Penelitian & Pengembangan Bioteknologi NT 45 di wilayah Kab. Agam.

Eloknya kelok 44 danau maninjau menyambut kami untuk berkunjung dan memberikan pelatihan ke Dusun Sibarasok. Hamparan pemandangan danau maninjau sebelum daerah muko-muko indah rupawan. Beberapa keramba milik masyarakat mengapung dengan ikan yang tenang. Mata pencarian utama masyarakat jorong sigiran adalah keramba dan berkebun coklat atau kakao.

Untuk dapat sampai ke Lubuak Nyanyuak, mesti melewati daerah lubuak sao, dimana terdapat air tiga rasa. Sebelum area PLN maninjau berbelok ke kiri. Bila kita dari daerah bukittinggi menuju lubuk basung. Sedangkan kalau dari arah lubuk basung menuju maninjau maka belok kanan pas bengkolan.

Jalanan yang menanjak dan berkelok merupakan dinamika tantangan bagi siapapun. Jorong sigiran, jorong koto gadang Nagari Tanjung Sani adalah penghasil kakao dan kopi. Namun terkenda oleh keahlian dan keterampilan dari hulu hingga hilir. Hal ini menjadi kendala utama ditingkat petani dan kelompok usaha bersama tani.

Setelah berbincang dengan Nur Sa'adah Khudri, putri pertama dari Pak Khudri dan Ibu Fitri Wati. Maka diambil kesepakatan untuk melakukan peremajaan pohon kakoa (coklat) beliau seluas setengah hektar. Langkah yang terlebih dahulu adalah membuat Pupuk Organik Majemuk Lengkap (POML) dengan menggunakan Bioteknologi NT 45. 

Proses untuk menghasilkan pupuk organik membutuhkan waktu 50 jam. Dengan bahan utama, kotoran ternak baik berupa kotoran sapi, kerbau, kambing, ayam petelur dan ayam potong. Kemudian Abu pembakaran sekam atau kayu. Selanjutnya bekatul atau bahasa lokalnya adalah dedak. Ketiga bahan tadi dicampur dan difermentasi.

Menjelang selesai pembuatan POML maka ada waktu untuk membuat pengendali hama organik. Dengan bahan utama adalah daun suren atau surian dan daun pinang. Kemudian juga membentuk kelompok usaha bersama. Yang menjadi inisiator sekaligus pelopor adalah Nur Sa'adah Khudri.

Alumnus dari Pondok Pesantren Thawalib Parabek yang melanjutkan studi ke Jurusan Filasat UI dan Universitas Uligher di India. Memantapkan diri mengembangkan ekonomi masyarakat sektiar danau maninjau dimulai dari keluarga dan tetangga. Bertemu dengan beliu dimulai dari melihat secara langsung kawasan organik sungkai yang berada di sisi sebelah kiri kampus unand.

Coklat organik adalah produk dari Pak Khudri, juga termasuk Kopi Siga, variater baru yang membutuhkan pengembangan dan hak paten kekayaan intelektual. Pada tahap awal masih menghasilkan coklat fermentasi berbentuk biji. Setelah peremajaan dan pengaturan sistem Kelompok Usaha Bersama berjalan dan legal. Maka kedepan adalah menghasilkan coklat olahan sebagaimana coklat Cocokato yang berada di Nagari Au Kuniang Kota Payakumbuh.

Aplikasi POML adalah untuk perbaikan kualitas tanah yang telah jenuh oleh Pupuk Buatan dan pertisida. Sedangkan pengendali hama berguna untuk mengendali hama jentik pembusuk buah. Kemudian juga untuk menghilangkan jamur yang melekat di pohon kakoa.

Prinsip usaha yang dikembangkan adalah Bagi hasil usaha. Menggunakan Plasma Syariah, dimana masyarakat adalah produsen produk dan memiliki rantai penjualan ke konsumen akhir. Langkah ini perlu diwujudkan untuk mendatangkan pendapatan tambahan bagi petani coklat. Yang selama ini hanya dinikmati oleh jaringan besar perusahaan.

Ketiadaan teknologi atau dalam sebutan Yatim Piatu Teknologi, ujar Ahmad Gazali. Mengakibatkan petani tetap berada dalam pusaran kemiskinan. Memiliki komoditi namun tidak bisa menentukan harga jual. 

Langkah operasional adalah mengurangi biaya produksi pemupukan, pengendalian hama dan gulma berbasis organik. Kemudian peningkatan hasil pertanian kakao. Maka langkah yang diambil adalah peremajaan pohon kakoa, pemupukan sistem lubang ditengah.

Dan untuk dapat menikmati hasil dari kreasi masyarakat dan belajar pola organik terpadu, silahkan datang langsung ke lokasi. Untuk sampai ke tempat praktek dapat menggunakan transportasi publik. Bila dari bukittinggi menggunakan mobil harmoni, tujuan lubuk basung. Turun di daerah lubuak sao dekat mushallah annur atau area PLN Maninjau. Kemudian menggunakan kendaraan bermotor. 

Dari Maninjau, Coklat Organik, Kopi Siga Organik, mulai tumbuh dan berkembang. Yang insya Allah di dukung oleh Bupati Kab. Agam dan Muspida Kab. Agam, termasuk tokoh-tokoh besar dari Salingka Danau Maninjau.

Seperti ungkapan syahdu seorang penyair:

Basurau tapi ai: Ainyo janiah, ikannyo lia, sayaknyo dalam, dalam luak bamato ai, dijaga dek bujang sambilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun