Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Money

5 Bulan Lagi Nasi Hitam Organik Hadir di Piring Petani Balai Tinggi

30 April 2013   13:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:22 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencoba untuk mencari informasi tentang manfaat dan khasiat dari padi hitam. Berbagai pendapat menyatakan padi hitam adalah padi dengan tingkat gizi tinggi dan mampu menjadi pengobat berbagai jenis penyakit.

Informasi ini tidak berkembang sampai ke level petani tingkat bawah. Maka selama 6 bulan berada di Sumatera Barat maka sulit untuk mendapatkan bibit padi hitam, apalagi yang berbasis organik.

Sedangkan harga jual padi hitam di pasar online 1 kg berkisah dari IDR 20.000 - 26.000,-. Sebuah harga yang bisa meningkatkan pendapatan petani. Perkembangan budidaya padi hitam masih ada dibeberapa wilayah jawa. Para pelaku usaha adalah pemain besar dan telah melek dengan teknologi informasi.

Mengajak petani menanam padi hitam bagi petani mesti memiliki keberanian untuk menjamin pembelian dari hasil panen. Hal ini tidak cukup memberikan harapan dan mimpi dengan kualitas padi dengan standar organik menolong pekerkonomian masyarakat.

Untuk menghadirkan nasi hitam organik di piring petani dan juga piring nasi saya dan tidak terbuka kemungkinan warga kompasiana dengan harga terjangkau, tidak dengan harga yang menguras kantong memang harus sabar menunggu selama 5 bulan. Kok bisa selama itu?

Bertani adalah sebuah proses produksi dengan waktu yang panjang dan butuh kesabaran. Resiko gagal panen oleh perubahan cuaca, serangan hama dan berbagai penyakit harus ditanggung oleh petani. Tidak ada pergantian kerugian dari asuransi dan jaminan penutup biaya yang telah dikeluarkan dalam proses produksi. Biaya produksi berawal dari pengolahan lahan, upah penanaman, penyiangan gulma dan panen.

Sedangkan dari sisi pedagang hanya menjual barang dengan tidak menanggung resiko waktu dan biaya pengolahan. Sebab hanya mencari pasar dan menjual kepada segmentasi masyarakat yang mengetahui kualitas barang dan memiliki uang cukup. Sedangkan bagi petani cukup menikmati beras biasa dan terkadang dengan beras raskin. Sebab para petani kebanyakan menjual seluruh hasil panen.

Penerapan standar untuk beras hitam organik dimulai dari proses perbaikan kualitas tanah. Penggunaan Pupuk Organik Majemuk Lengkap yang berasal dari pengolahan sendiri oleh petani. Pemupukan awal sebelum pengolahan sawah oleh traktor. Dimana pupuk disebar secara merata dan kemudian digenangi dengan air 2 hari 2 malam. Kemudian sawah dibiarkan beberapa hari untuk proses pelapukan dan pembersihan sisa-sisa residu kimia. Kemudian Pupuk organik cair diberikan ketika hendak tanam ditambah dengan pupuk organik padat.

Sedangkan untuk pertisida tidak digunakan sama sekali. Penggunaan beberapa jenis tanaman seperti suren dan pinang dan beberapa jenis tanaman penggganti pertisida dijamin berasal dari alam. Sedangkan pola penanaman akan menerapkan penanaman 1 sampai 3 batang dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm dengan prinsip jejer legowo 5 baris.

Manfaat penerapan ini adalah mengurangi biaya produksi dari penggunaan bibit, upah tanam dan penyiangan serta mendapatkan kualitas padi yang bagus dan berstandar organik. Dari padi hitam organik yang bagus akan di jadikan bibit unggulan dalam proses penanaman selanjutnya. Sebuah nasi dinyatakan organik harus mengikuti standar dari awal hingga hilir.

Apakah sahabat kompasiana dapat menikmati lezatnya nasi hitam organik dari petani di Jorong Balai Tinggi, bersanar adalah pilihan sebagaimana sabarnya petani menghasilkan padi hitam organik. Jika mau pesan harus antri dan inden dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun