Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

The Islamic Cashflow Quadrant (1)

30 November 2011   14:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:00 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Neraca
Ini adalah neraca laporan keuangan dalam The Islamic Cashflow Quadrant. Dimana sumber yang halal dan sesuai dengan syariah menjadi pemasukan. Pemasukan itu akan diinvestasikan dan dibelanjakan pada kolim Pahala (asset) sepeti menafkahi keluarga, mengeluarkan zakat, infak, shadakah dan wakaf. Sedangkan sumber yang tidak halal yang bersumber dari pekerjaan baik oleh pekerja, profesional, pemilik usaha dan investor akan masuk dalam kolom pengeluaran dan ia akan dibelanjakan dalam neraca Dosa (liabilitas).

Contoh:

Seorang Pemilik usaha muslim akan mendapatkan keuntungan usaha. Dari keuntungan tersebut ia akan mengeluarkan zakat yang masuk dalam kolom pemasukan sebesar 2,5%. Kemudian ia membantu anak yatim maka ia membuat peningkatan pada kolom pemasukan dan menambah dalam kolom Pahala (asset). Namun ia pernah melakukan transaksi dengan menggunakan lembaga bank non syariah. Maka ia bukan memasukkan dalam kolom Pemasukan, namun masuk dalam kolom Pengeluaran dan mauk dalam neraca Dosa (liabilitas)

Penutup

Demikianlah sebuah pengantar dari serial kajian ekonomi finansial dalam Tema The Islamic Cashflow Quadrant, semoga bermanfaat untuk menuju keberkahan dan keadilan ekonomi dari aktivitas kita sebagai Insan yang mencari karunia Allah sebagai Pegawai, Konsultan, Pemilik usaha, Investor.

Dituntaskan dalam Mihrab Masjid 17 Cilosari Ba’da subuh, Rabu 2 Desember 2009, di revisi dan dikembangkan menjadi sebuah kajian utuh. Semoga Allah Swt mudahkan dalam memahami dan menuliskan makna dan hikmah dari ayat-ayat AlQuran dan Kauniyah, amiin.

Muhammad Yunus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun