Air adalah sumber kehidupan untuk tumbuhan dan juga untuk makhluk hidup di muka bumi. Firman Allah juga menyatakan ketika air hujan turun dari langit kemudian masuk ke dalam bumi maka ia akan menghidupkan lahan yang selama ini mati kemudian akan tumbuh berbagai jenis tanaman.
Keberadaan air menentukan keberhasilan pertanian masyarakat. Ketika musim kemarau tiba dan berlangsung lama. Maka bencana kekeringan menjadi bencana kehidupan masyarakat. Kekeringan waduk di beberapa tempat di Jawa barat memaksa petani untuk menanam palawija dan juga membiarkan tanaman padi tidak bisa panen maksimal.
Kebutuhan air dalam pertanian organic sama pentingnya dengan pertanian non organic. Namun menjadi persoalan adalah tentang kualitas air untuk pertanian organic. Untuk mendapatkan kualitas air bagi pertanian organic mesti memperhatikan beberapa hal.
Pertama. Darimanakah sumber air. Hal ini perlu menyikapi dari mana sumber air. Jika sumber air adalah mata air pegunungan maka dapat dikatakan air memiliki sumber mineral yang lengkap. Namun jika sumber air bukan dari mata air maka membutuhkan perlakuan khusus.
Kedua. Berapa jauh air mengalir menjelang tempat pertanian berstandar organic diaplikasikan. Hal ini bermanfaat melihat bagaimana kualitas air. Karena air adalah pembawa berbagai jenis virus, patogen dan juga sumber peyakit. Jika air yang berasal dari limbah pabrik, atau air limbah pasar maka air membawa berbagai sumber penyakit dan virus.
Ketiga. Menguji kualitas air. Hal ini menentukan bagaimana perlakuan air selanjutnya. Apakah yang mesti dilakukan ketika kualitas air tidak sesuai standar?
Untuk mendapatkan kualitas air untuk standar pertanian organic untuk sebuah kawasan. Maka langkah-langkah yang mesti dilakukan adalah:
- Penataan siklus air. Hal ini bermanfaat untuk mendapatkan perbaikan kualitas air dan tanah. Sebuah kawasan perlu untuk menata dari input air dan out put air.
- Pembuatan 3 kolam sebagai perbaikan kualitas air. Kolam pertama untuk pembersihan air dengan jenis tanaman, diantaranya kiambang. Untuk kolam kedua adalah penetralan air. Pada tahap ini air menggunakan Pupuk Organic Cair dan Padat khusus penetral air. Sedangkan untuk kolam ketika adalah penguatan kualitas air yang baik untuk pertanian organic. Pada kolam ini ada beberapa hal standar yang tidak boleh diabaikan. Sedangkan untuk perikanan tetap menggunakan standar 3 kolam air.
- Sedangkan untuk air hujan maka tindakan terbaik adalah mengalirkan ke dalam 3 kolam penampung. Apalagi kawasan pertanian berada di kawasan pabrik.
- Mengajak masyarakat sekitar kawasan organic untuk memperbaiki kualitas air dan lingkungan dengan cara memberikan cairan atau bubuk berupa: Anti Sedot Wc yang mengurai kotoran menjadi pupuk organic. Hal ini bermanfaat untuk memperbaiki kualitas air tanah. Penjernih Air SEHAT-I berupa cairan dan bubuk yang dimasukkan dalam sumur bor atau sumur biasa. Sedangkan yang terakhir adalah Pengolah Limbah.
Jika hal ini tidak dilakukan dalam proses manajemen air untuk pertanian organic maka kita perlu bertanya tentang kejujuran sebuah hasil pertanian organic.
Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana kita bisa membantu memperbaiki lingkungan? Langkah sederhana adalah:
Pertama. Memilah sampah dari rumah tangga. Sampah-sampah organik dipisahkan dan kemudian di buat kompos atau membuat lubang pada tanah. Untuk memperbaiki kualitas tanah maka hijauan sangat berperan banyak.
Kedua. Menggunakan beberapa produk yang memang berstandarkan organic dan produk-produk yang menjadi standar pengolahan pertanian dan peternakan organic.
Ketiga. Mengkampanyekan dan mengajak keluarga, sahabat dan tetangga rumah dan juga teman-teman di dunia maya baik facebook apalagi warga kompasiana untuk menjadikan organic sebagai gaya hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H