Dari pengakuan beliau dapatlah membantu untuk pendapatan harian. Lain Bus Sus setia melayani mahasiswa menfoto copy yang terkadang adalah jimat untuk ujian tengah dan akhir semester. Ada Sonang pedagang permen dan rokok keliling kampus.
Memiliki perawakan sawo matang, dengan tinggi 150 cm. Berpakaian rapi dengan rambut disisir rapi. Ia adalah pedagang setia melayani setiap mahasiswa dari berbagai fakultas di kampus I UBH. Memiliki rute yang tetap dari satu fakultas ke fakultas lainnya menjajakan vitamin asap dan permen. Ia bukan pegawai perusahaan apapun, ia adalah pribadi yang memiliki ikhtiar manusiawi untuk menjadi pribadi mulya dengan keterbatasan kemampuan untuk mengembangkan diri.
Terkadang dari orang-orang biasa banyak kisah indah dan pembelajaran terbaik untuk hidup lebih berarti. Seperti perkataan Ni Sus "Kalau soal makanan ia lupa membayar maka saya relakan, karena itu membantu mahasiswa menuntut ilmu, namun jika ia mencuri maka dosa ia akan menanggung sendiri".
Begitulah hidup Sonang dan Sugeng bertali temali seiring pergantian rektor, datang dan perginya mahasiswa mereka tetap mengabdikan diri atas kemampuan dan cita-cita sederhana, menjadi pribadi mandiri dan bisa membatu orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H