Pendekatan terbaru yang diadopsi dalam pembiyaan Baitul Tamwil adalah keikutsertaan pemuka agama dan tokoh masyarakat. Hal ini berupa perjanjian pengumuman bagi nasabah yang ingkar janji dan mengemplang pembayaran.
Dari awal dana kelolaan Rp. 15.000.000,- dalam satu tahun mencapai Rp. 300.000.000,- kunci utama adalah kesamaan pandangan pengelola dan kemampuan manajerial seorang manager. Sedangakan untuk peningkatan gaji menggunakan sistem gaji tetap yang tumbuh seiring dengan laba usaha. Kemudian ditambah pendapatan 30% dari laba bersih usaha setelah dikeluarkan semua biaya. Gaji pertama tahap pengelola Rp. 200.000,- dalam setahun sampai Rp. 700.000,- dan akan tetap berkembang sesuai dengan laba usaha.
Semoga tulisan ini bermanfaat, dan untuk sekarang kenangan itu menjadi pelajaran dalam praktek mengajar dan menginisiasi aplikasi Rankiang Nagari. Sebagai catatan tambahan di wilayah Kab. Agam telah berdiri Baitul Maal wat Tamwil sebanyak 74 Nagari dengan nama BMT Agam Madani hasil inisiator Bupati Aristo Munandar.
Sebagai catatan tambahan, mari memulai meringankan beban ekonomi masyarakat dan pengusaha pemula dengan menghadirkan sistem keuangan yang mudah dan tidak memiliki biaya tinggi. Kegagalan pengembangan usaha pada tingkat mikro adalah tingginya suku bunga atas pinjaman modal yang terkadang tidak masuk akal secara ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H