Keberadaan jari yang memiliki jumlah 20 buah. 10 berada di kaki dan 10 di tangan yang menyertai setipa Insan terlahir kedunia, kecuali beberapa orang yang Allah berikan kelebihan tertentu disamping kekurangan jari jemari diluar kehendak manusia. Kisah ini adalah kisah tentang 10 jari yang berada di tangan. 5 jari berada diruas tangan sebelah kiri dan juga 5 ruas berada di tangan kanan. Masing-masing terpasang sedemikian rupa untuk membantu berbagai pekerjaan yang bermanfaat sampai merusak manfaat dalam lintas kehidupan.
Salah satu pekerjaan yang memiliki manfaat dari 10 jari adalah menulis. Selain menulis masih banyak pekerjaan 10 jari jemari dari atas tubuh sampai bawah. Dari pekerjaan domestik sampai pekerjaan menentukan sejarah peradaban berbagai bangsa. Salah satunya adalah menulis. Memang tidak semua orang mampu untuk mendayagunakan jari jemari ke sepuluh untuk menari di melodii huruf di altar keyboard laptop atau di tuts HP. Namun tetap memiliki kemampuan untuk menari sepasang telunjuk dengan hentakan yang cepat dan berpindah tempat dengan ritme kencang.
Menulis adalah pekerjaan tangan. Andria Harefa memberikan sebuah model bahwa menulis bukanlah pekerjaan mata, telinga atau mulut, namun ia adalah pekerjaan tangan. Tangan dengan 10 jari memiliki sumber daya besar. Sumberdaya bisa menentukan arah kebijakan suatu bangsa sekaligus menjadikan bangsa itu terpuruk dalam kehancuran.
Teringat bagaimana Soekarno menuliskan teks proklamasi yang menandakan kemerdekaan Indonesia. Lewat jari jemari ia menuliskan naskah dan melakukan editing. Kemudian ia membacakan teks Proklamasi sambil memegang dengan ke-10 jari jemarinya. Jari jemari yang menyaksikan sebuah sejarah baru telah dimulai bernama Indonesia.
Namun, tidak sedikit jari-jemari menjadi saksi atas kehancuran dan juga penghancuran besar-besaran atas peradaban. Ditandatanganinya dokumen untuk menyerang Irak oleh Josh Bush adalah awal hancurnya Iran dan juga seluruh peradaban yang terbangun. Kemudian di susul oleh pengiriman serangan dan pasukan yang menggunakan jari jemari untuk menekan tombol luncur roket penghancur, senjata dan juga kendali jet-jet tempur.
10 jari dari tangan dapat mengerjakan pekerjaan mulia pada setiap orang. Pekerjaan mulia dari hal yang sederhana umpama membuang sampah di tong sampah, memberikan tanda persetujuan dengan ibu jari berdiri dan jari lainnya di tekuk. Kemudian pekerjaan mulia lainnya dengan memberi uang kepada mereka yang membutuhkan dari saku atau dompet. Membubuhkan tanda tangan untuk pencairan dana bagi kemanusiaan bagi yang memiliki kekuatan tanda tangan di perusahaan atau pemerintahan. Memencet angka-angka di mesin ATM yang akan ditransfer untuk membantu saudara lainnya yang mengalami bencaran.
Namun tidak bisa dilepaskan juga bahwa 10 jari juga mengerjakan pekerjaan mulia dalam bidang domestik. Jari tangan kiri memiliki pekerjaan untuk melakukan cleaning servis. Sedangkan jari tangan kanan membantu peran tangan kiri. Ketika mandi, buang air besar, kecil pekerjaan mulia di bidang domestik para jari jemari dengan profesionalitas menuntaskan pekerjaan tanpa ada interupsi.
Terbayang apa yang akan terjadi ketika jari jemari tidak mengerjakaan secara profesional dan asal-asalan. Maka pemilik tubuh akan merasakan ketidaknyamanan untuk beraktivitas. Ketika telunjuk melakukan demonstrasi dan tidak mau mengerjakan pekerjaan menari di atas keyboard, maka terasa janggal dan susah untuk menyelesaikan tulisan. Berbagai kendala memencet tuts keyboard mesti dikerjakan oleh jari tengah yang terbiasa manja jika mengetik 11 jari.
Begitu juga dengan jari manis yang memiliki peran strategis untuk ditempati oleh berbagai perhiasan cincin, mulai dari cincin kawin, perhiasan yang bertaktakan emas dan permata bagi kaum wanita, atau batu akik bagi bapak-bapak. Alangkah tidak sedap di pandang mata ketika jari yang lain ikut nimbrung, kecuali mbak dukun.
10 jari juga dengan senang hati mengerjakan berbagai pekerjaan biasa dan luar biasa. 10 jari denang senang hati menyuapkan makanan ke dalam mulut, walau mereka tidak merasakan bagaimana nikmatnya makanan. Menghantarkan minuman yang ia tidak mengetahui rasanya. 10 jari yang dengan senang hati mengendari motor kemana hedak pemilik ingin mengajak pergi. Atau melakukan memutar stri dan memindahkan andel porseneling gigi ketika membawa mobil.
Namun terkadang 10 jari tidak enggan untuk mengerjakan sesuatu yang tidak bermanfaat. Mengerjakan pekerjaan negatif dan berdosa. Melakukan pekerjaan yang tidak sepantasnya ia lakukan untuk ukuran pribadi yang memiliki akal pikiran.
Membuat sebuah tanda tangan palsu untuk mendapatkan dana uang korupsi. Mengirimkan uang untuk keperluan durhaka kepada sang pencipta. Menuduh dan menunjuk orang lain untuk meremehkan. Membuat akun palsu untuk mendapatkan hasil yang tidak bermartabat dan bernurani. Melakukan pekerjaan menunjuk orang lain sebagai kambing hitam atas suatu pekerjaan yang dilakukan oleh si tangan atas perintah tuannya.
Ibu jari dengan kesabarannya, tetap menjadi penyeimbang bagi aktivitas keseluruhan anggota keluarga jari. masing-masing akan saling menopang dan membantu untuk mensukseskan pekerjaan sang pemilik tubuh.
10 jari membutuhkan sebuah penghargaan. Memberikan pekerjaan mulia dan bermanfaat, yakni menulis. 10 jari dengan senang hati mereka akan menari diatas kertas, keyboard untuk menuliskan sebuah ilmu yang bermanfaat. jari manis akan mengeluarkan pesona kecantikannya untuk menyemangati jari telunjuk dan si tengah untuk terus menari dan menari diatas huruf keyboard.
10 jari membutuhkan nutrisi dan makanan yang lezat. Makanan yang menjadikan meraka mampu mengerjakan pekerjaan mulia yakni menulis. Makanan itu adalah memyentuh buku, catatan, tulisan demi tulisan. Membutuhkan nutrisi berupa mengenal berbagai bentuk pustaka. Karena dengan itu 10 jari akan berbahagia dan membahagian Anda.
Mari saatnya kita memuliakan 10 jari kita dengan menulis setiap pagi di kala pekerjaan lain belum menanti, karena di waktu pagi 10 jari telah melakukan pekerjaan domestik yakni cleaning service. Kemudian memandikan tubuh, membersihkan ruangan dan perkarangan. Sedangkan bagi ibu rumah tangga menyelesaikan sarapan pagi untuk suami dan anak tercinta.
10 jari ini seakan terus merindukan pekerjaan yang tidak banyak menyita tenaga, namun memiliki segudang manfaat yakni menulis. Mari menulis dengan membiarkan jari jemari kita menari dengan irama dan ritme yang indah dalam menghasilkan tulisan bermanfaat, inspiratif, aktual dan mana tahu masuk HL.
Salam 10 jari yang menyapa kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H