Namun, dalam beberapa hal posisi realitas ideal dalam perkuliahan tidak terjadi. Terkadang pertemuan demi pertemuan hanya menjadi sebuah ceramah yang kering dialog. Pembahasan demi pembahasan tidak menyentuh sisi aplikasi sebuah mata kuliah. Kembali dalam contoh mata kuliah manajemen pemasaran, maka mahasiswa akan berkutat tentang teori pemasaran yang dijelaskan oleh buku. Namun miskin dalam pembelaran langsung dalam memasarkan sesuatu.
Sisi lain adalah kenapa kuliah seperti cuci muka, tidak lepas dari kemauan dan kemampuan mahasiswa dalam membaca, berdiskusi dan menulis. Hal ini menjadi momok ketika terjadi tugas membuat makalah untuk sebuah sub pembahasan tertentu. Beberapa pendekatan oleh dosen pengampu mata kuliah memberikan nilai tambah untuk mendapatkan hasil terbaik bagi mahasiswa dengan nilai A atau B.
Beberapa pendekatan untuk tidak terjadi kuliah hanya sekedar cuci muka.
- Pengkondisian pada awal perkuliahan, tentang beberapa syarat utama untuk dapat mengikuti perkulihan. Hal ini bersangkut dengan model kuliah, sistem kuliah.
- Memberikan contoh aktual yang berhubungan dengan mata kuliah. Hal ini bermanfaat untuk menguatkan bahwa sesuatu yang dipelajari bukan sebuah kesiasiaan.
- Mewajibkan mahasiswa untuk menulis dengan beberapa pendekatan. Menulis makalah penelitian perpustakaan, penelitian lapangan dan wawancara dan terakhir bedah kasus.
- Menciptakan iklim dialog dan sharing dari praktikum mata kuliah.
Menjadi tanggung jawab bersama antara dosen, mahasiswa dan juga manajemen kampus untuk menciptakan kualitas mahasiswa Indonesia menjadi unggul dalam interaksi yang terbatas dalam perkuliahan. Karena perkuliahan bukan hanya sebuah tatap muka seperti cuci muka. Namun seperti analogi, bahwa mata kuliah seperti minum, makan, mandi yang memberikan nilai lebih baik. Bukan sekedar cuci muka sesaat saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H