Ketiga, mempunyai teladan menulis. Hal ini membantu untuk melakukan pembelajaran bagaimana menulis. Telah banyak penulis-penulis hebat lahir dan meninggalkan jejak langkah mereka. Pilihlah beberapa orang guru dalam bidang menulis sebagai tutorial lewat tulisan mereka.
Keempat, milikilah kompetitor dan kritikus. Ketika ada kompetitor kita akan memiliki adrenalin lebih untuk terus memperbaiki tulisan-tulisan lewat perlombaan mendaratkan tulisan. Kompetitor adalah orang paling baik dalam memaksa kita memperbaiki tulisan. Seperti peperangan abadi antra coca cola dengan pepsi.
Kelima, milikilah media yang sehat untuk berkembang. Pemilihan ini sama dengan memilih tetangga untuk dapat saling membantu satu sama lain. Media yang baik ibarat udara yang bersih untuk dapat menyehatkan tubuh yang sakit. Media ibarat udara atau asupan gizi penyeimbang dan penambah nafsu untuk menulis lebih sehat. Dan pilihan menulis di Kompasiana adalah media sehat untuk terus tumbuh menjadi sehat dalam dunia literasi.
Semoga bermanfaat, tulisan singkat yang berawal dari membaca kembali beberapa tulisan di buku dan kertas yang berserakan yang masih berbentuk peta pikiran, gambar dan simbol. Mari menutrisi tulisan dengan membuka lembaran tulisan gagal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H