Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ekonomi Syariah antara Cahaya Pagi atau Siluet Sore Pemerintahan

15 Mei 2014   17:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:30 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketiga, Diskursus dari media massa nasional yang hampir tidak menjadikan trending pembicayaan bagaimana ekonomi syariah menjadi bagian dari wacana, program dari para calon pemangku kebijakan pemerintahan lima tahun kedepan.

Keempat, Tawaran-tawaran konsepsional dan aplikatif dari lembaga-lembaga ekonomi & keuangan syariah sebagai paket kebijakan ekonomi Indonesia lima tahun kedepan.

Kelima, Dinginnya kampus-kampus penghasil akademisi dan praktisi ekonomi syariah mengulas, memaparkan dan memprakarsai bagaimana ekonomi syariah menjadi anak sulung kebijakan pemerintahan baru.

Dan pemilihan anggota Parlemen telah selesai, dan kita memasuki pemilihan pasangan baru pengantin politik tahun ini dengan berbagai pilihan yang masih belum final. Polarisasi telah terlihat, dua kubu besar akan bersaing mendapatkan tiket dan amanah kepercayan dari masyarakat Indonesia. Karena amanah masyarakat Indonesia untuk hidup lebih baik dengan keadilan ekonomi bagi rakyat Indonesia. Amanah ini terdapat dalam pasal 33 UUD 45 yang mengamanahkan membuat RUU Perekonomian Indonesia yang belum menjadi undang-undang.

Ibarat Jabang Bayi ia masih berada dalam rahim pembahasan, apakah ia lahir prematur, sehat dan gemuk, atau lahir sebagai anak bungsu yang kemudian dimanjakan dan tidak mengerti bagaimana menjadi anak sulung di Perekonomian Indonesia yang terus bergerak maju.

Karena keindahan sunset sering melupakan orang untuk dapat menikmati keelokan matahari terbit yang selalu membawa manusia untuk beraktivitas menjemput rezki setelah malaikat memberikan jatah rezki sesuai dengan ketetapan Yang Maha Mengatur. Karena pagi lebih berarti untuk berkarya sampai sore hari di Pemerintahan Indonesia 5 tahun kedepan.

Selamat memilih antara pagi atau sore hari para ekonom syariah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun