Ekonomi masyarakat hanya ditopang oleh tanggakapan laut, dan menjadi penambang batu bara skala kecil. Penambangan yang tidak memiliki kontrak kerja, jaminan keselamatan dan peralatan memadai. Seolah hal ini dibiarkan dan ditutupi.
Karena ada mekanisme permainan diantara kalangan elit Propinsi Banten, Kab. Lebak dan pengusaha, begitu asumsi dari supir angkot. Nuansa Korupsi dan Kolusi terlihat, karena batu bara dengan mudah terlihat sepanjang jalan dari Kecamatan Cihara menuju Bayah. Barangkali ini efek dari kasus Korupsi Gubernur Banten non aktif Ratu Utut Chosyiah yang dalam tahanan KPK.
Beruntung hasil bergelimang lumpur dan bergoyang tanggo menempuh rute jalur selatan di propinsi Banten terbayar oleh indahnya gelombang ombak pantai selatan. Dan eloknya kontur bebatuan yang memecah ombah dan pantai putih yang menakjubkan.
Persoalan pendapatan yang merugi bagi supir angkot, ekonomi yang mati akibat biaya mahal kerusakan infrastruktur jalan, mah tidak pengaruh bagi pengambil kebijakan. Teramat biadab dan menjadikan ekonomi desa nelangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H