Apalah aku tanpa dirinya?
Dan siapalah aku di mata nya ?
Hanya manusia yang serasa di sempurnakan oleh hadirnya, yang sempat hidup dan tinggal denganya, menjadi alasan rasa sakitnya di setiap hari untuk Sembilan bulan
Menjadi alasan mengapa kesakitan berkecamuk di harinya selama Sembilan bulan
Pernakah sekali saja iya berkata " Kembalikan Kasih ku Selama ini, yang kuberikan Untukmu, kembalikan waktuku yang kuberikan kepadamu ?"
TIDAK, tercoreh niatan di otak dan pikiranya pun  TIDAK, namun
Di bibir indah itu hanya terucap kasih sayang dan doa-doa nan mulia,
Menangis, tersedu-sedu, bersimpu pada sang Illahi  untuk kebaikan sang buah hati, untuk kebaikanku
Lalu, sudah berapa Banyak tangisan yang ku buat ?
Sudah berapa banyak kebahagiaan yang Ku beri untuknya?
Sudah berapa banyak ku mengucapkan kata " AH TIDAK IBU?