Mohon tunggu...
Puisi

Bagaikan Rembulan Malam

12 Juni 2017   03:53 Diperbarui: 12 Juni 2017   09:36 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apalah aku tanpa dirinya?

Dan siapalah aku di mata nya ?

Hanya manusia yang serasa di sempurnakan oleh hadirnya, yang sempat hidup dan tinggal denganya, menjadi alasan rasa sakitnya di setiap hari untuk Sembilan bulan

Menjadi alasan mengapa kesakitan berkecamuk di harinya selama Sembilan bulan

Pernakah sekali saja iya berkata " Kembalikan Kasih ku Selama ini, yang kuberikan Untukmu, kembalikan waktuku yang kuberikan kepadamu ?"

TIDAK, tercoreh niatan di otak dan pikiranya pun  TIDAK, namun

Di bibir indah itu hanya terucap kasih sayang dan doa-doa nan mulia,

Menangis, tersedu-sedu, bersimpu pada sang Illahi  untuk kebaikan sang buah hati, untuk kebaikanku

Lalu, sudah berapa Banyak tangisan yang ku buat ?

Sudah berapa banyak kebahagiaan yang Ku beri untuknya?

Sudah berapa banyak ku mengucapkan kata " AH TIDAK IBU?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun