Assalamulaikum dan salam sehat Sahabat…
Ada yang tau Apa ituDERMATITIS?
Kalau belum dan kalaupun sudah, yuk simak artikel saya mengenai dermatitis yang insya allah akan bermanfaat tetapi sebelum saya membahas tentang Arti dari penyakit dermatitis itu sendiri saya akan menjabarkan prevalensinya di Indonesia,  di negara kita yang tercinta ini …
Selamat menyimak ya sahabat…
Penyakit infeksi dermatitis merupakan penyakit kulit yang umumnya dapat terjadi secara berulang ulang terhadap seseorang dalam bentuk peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogendan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik(eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal(Djuanda, 2007). Prevalensi dari semua bentuk dermatitis adalah 4,66%, termasuk dermatitis atopik 0,69%, ekzema numular 0,17%, dan dermatitis seboroik2,32% yang menyerang 2% hingga 5% dari penduduk.
Data gambaran sepuluh (10) penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di Rumah Sakit Umum di Indonesia yang diperoleh dari Ditjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan tahun 2004, ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya yakni sebesar 419.724 kasus atau dengan pevalensi sebesar 2,9%, 501,280 kasus pada tahun 2005 dengan prevalensi 3.16%, dan pada tahun 2006 ditemukan sebanyak 403.270 kasus dengan prevalensi 3,91% (Profil Kesehatan Indonesia 2004-2006)
Hasil Riset Kesehatan Dasar Sulawesi Tenggara tahun 2007 menunjukkan angka prevalensi penyakit dermatitis berada pada urutan tertinggi dari 8 penyakit kategori lainnya, dimana 4 Kabupaten berada diatas prevalensi nasional 6,8%, yaitu Kota Bau-bau, Wakatobi, Kota Kendari, dan Kolaka Utara dengan persentase masing-masing 13,2%, 11,2%, 7,4%, dan 6,8%. Sedangkan 6 Kabupaten lainnya yakni Kolaka, Buton, Muna, Bombana, Konawe dan konawe Selatan berada di bawah prevalensi nasional dengan prevalensi masing-masing sebesar 6,2%, 5,6%, 5,4%, 5,2%, 4,2%, dan 2,8%. Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa angka kejadian penyakit dermatitis di Kabupaten Bombana sebelum dibukanya areal pertambangan emas tergolong tinggi meskipun hanya berada di bawah prevalensi nasional.
Puskesmas Lombakasih merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana dekat areal pertambangan emas. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas ini dalam buku registrasi pasien menunjukkan peningkatan kasus penyakit dermatitis yang signifikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pada tahun 2007, jumlah kasus penyakit dermatitis yang tercatat dalam buku registrasi pasien hanya terdapat 3 kasus dengan persentase 0,54%, kemudian meningkat 4 kasus dengan persentase sebesar 0,73% tahun 2008. Pada tahun 2009, jumlah kasus penyakit dermatitis meningkat hingga mencapai 76 kasus, dengan persentase sebesar 13,8%. Data ini menunjukkan penyakit dermatitis terus meningkat dari tahun ke tahun hingga mengalami peningkatan sebesar 13,07% pada tahun 2009.
Daerah pertambangan terkait erat dengan timbulnya penyakit kulit dermatitis. Berdasarkan perbandingan jumlah kasus yang dilakukan di Puskesmas Rarowatu yang juga merupakan daerah pertambangan emas menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit dermatitis di Puskesmas Lombakasih lebih tinggi yaitu sebesar 76 kasus. Sedangkan di Puskesmas Rarowatu sendiri hanya sebesar 31 kasus. Adapun angka kejadian penyakit dermatitis di 8 Puskesmas lainya yang juga dijadikan sebagai Puskesmas pembanding seperti Puskesmas Rumbia (39 kasus) Rumbia Tengah (47 kasus), Poleang Utara (48 kasus), Poleang Timur (67), dan Poleang Selatan (64 kasus), Poleang (15 kasus), Tontonunu (67 Kasus), Mata Usu (27 kasus), semuanya masih tergolong rendah dibandingkan dengan Puskesmas Lombakasih.
Banyak faktor penyebab timbulnya penyakit dermatitis, diantaranya ada yang berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia (contoh: detergen, asam, basa, oli, semen), fisik (contoh: sinar, suhu), mikroorganisme (contoh: bakteri, jamur), dan ada pulayang berasal dari dalam (endogen), misalnya dermatitis atopic yang belum diketahui pasti etiologinya. Umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, sumber air, tempat tinggal, dan waktu kejadian merupakan bagian dari faktor resiko/penyebab yang dapat menjadi faktor pendukung seseorang mudah untuk terinfeksi penyakit kulit dermatitis.
Sejak dibukanya areal pertambangan emas di sekitar lokasi Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana akhir tahun 2008 banyak masyarakat yang beralih profesi menjadi penambang mulai dari petani, nelayan, wiraswasta, bahkan PNS. Ini menyebabkan populasi penambang bertambah yang kemudian berdampak pada rusaknya lingkungan akibat dibukanya areal baru, buruknya sanitasi dan timbulnya berbagai macam penyakit. Belum lagi penggunaan air raksa dan merkuri untuk pemurnian emas yang dipakai warga untuk menambang menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit kulit (dermatitis).
Penyakit dermatitis di Kabupaten Bombana khususnya di Puskesmas Lombakasih mungkin tergolong rendah jika dibandingkan dengan Puskesmas-Puskesmas yang ada di Kabupaten lain. Meskipun demikian, penyakit dermatitis di Puskesmas Lombakasih merupakan sebuah masalah yang menarik untuk diteliti oleh karena peningkatan jumlah kasusnya sangat signifikan pada tahun 2009. Apalagi sejak masuknya areal pertambangan emas akhir tahun 2008 ditambah pula dengan kondisi wilayah kerja Puskesmas Lombakasih yang hampir seluruhnya adalah daerah persawahan menjadi dua faktor pendukung yang saling terkait erat dalam menyebabkan timbulnya penyakit kulit oleh karena air limbah penambangan berhubungan langsung dengan sungai yang merupakan satu-satunya sumber irigasi bagi persawahan warga.
Itulah prevalensi atau kejadian dermatitis di Negara kita saat ini, khususnya di provinsi Sulawesi tenggara sangat banyak yang mengalami dermatitis ini. Tidak pernah menyangka? Tapi itulah kebenaran yang ada..
Lalu apakah kita akan terus terdiam dan membiarkan teman-teman, keluarga kita terkena penyakit ini…
Berikut solusi dari saya :
Sebenarnya dermatitis sangat mudah untuk di tanggulangi oleh karena sikap masyarakat yang acuh terhadap kesehatanya sendiri akhirnya dermatitis ini menjadi penyakit yang cukup banyak terjadi, Sebaiknya kamu, dan kita semua mulai menerapkan pola hidup sehat bagi yang belum terjangkit dan memeperbaiki pola hidup yang kurang sehat bagi yang sudah terjangkit Penyakit kulit (dermatitis) untuk penderita alergi,kiranya mengenal makanan apa yang dapat menyebabkan alergi  dan berusaha mau tidak mau harus menghindari menkonsumsi makanan tersebut.
Lalu jika ditinjau dari epidemiologi penyakit maka Trias Epidemiologi Dermatitis Menurut Teori Blum seperti apa yah sahabat ?
Berikut penjabaranya …
Konsep menurut  blum
Semua Negara di dunia menggunakan konsep Blum dalam menjaga kesehatan warga negaranya. Untuk Negara maju saat ini sudah fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sehingga asupan makanan anak-anak mereka begitu dijaga dari segi gizi sehingga akan melahirkan keturunan yang berbobot. Kondisi yang berseberangan dialamiIndonesiasebagai Negara agraris, segala regulasi pemerintah tentang kesehatan malah fokus pada penanggulangan kekurangan gizi masyarakatnya. Bahkan dilematisnya banyak masyarakatkotayang mengalami kekurangan gizi. Padahal dari hasil penelitian membuktikan wilayahIndonesiapotensial sebagai lahan pangan dan perternakan karena wilayahnya yang luas dengan topografi yang mendukung.Adaapa dengan pemerintah?. Satu jawaban yang pasti seringkali dalam analisis kesehatan pemerintah kurang mempertimbangkan pendapat ahli kesehatan masyarakat (public health) sehingga kebijakan yang dibuat cuma dari sudut pandang kejadian sehat-sakit.
Dalam konsep Blum ada 4 faktor determinan yang dikaji, masing-masing faktor saling keterkaitan berikut penjelasannya :
1. Perilaku masyarakat
Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peranan penting untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Â Hal ini dikarenakan budaya hidup bersih dan sehat harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk menjaga kesehatannya. Diperlukan suatu program untuk menggerakan masyarakat menuju satu misi Indonesia Sehat 2010..
2. Lingkungan
Berbicara mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari kondisi fisik. Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat menjadi sumber berkembangnya penyakit. Hal ini jelas membahayakan kesehatan masyarakat kita. Terjadinya penumpukan sampah yang tidak dapat dikelola dengan baik, polusi udara, air dan tanah juga dapat menjadi penyebab. Upaya menjaga lingkungan menjadi tanggung jawab semua pihak untuk itulah perlu kesadaran semua pihak. menimbulkan masalah kejiwaan.
3. Pelayanan kesehatan
Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah dibutuhkan. Masyarakat membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya untuk membantu dalam mendapatkan pengobatan dan perawatan kesehatan. Terutama untuk pelayanan kesehatan dasar yang memang banyak dibutuhkan masyarakat. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang kesehatan juga mesti ditingkatkan.
4. Genetik
Nasib suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasi mudanya. Oleh sebab itu kita harus terus meningkatkan kualitas generasi muda kita agar mereka mampu berkompetisi dan memiliki kreatifitas tinggi dalam membangun bangsanya      Â
Penyakit  Dermatitis (Tinea Imbricata, Pitriyasis versikolor,D.Alergica)
AGENT:
- Sifat
- Nutrien (karbohidrat,lemak,vitamin,mineral,air)
   sifatnya selalu cepat bereaksi dengan tubuh
- Kimia (debu,bulu binatang,serbuk sari)
   sifatnya selalu cepat bereaksi dengan tubuh
- Fisik(kelembaban udara,suhu yang terlalu tinggi/rendah)
   sifatnya akan lama muncul ketika telah bereaksi dengan tubuh
- Biologik(jamur melassezia furfur,jamur dermatofita)
   sifatnya parasit terhadap tubuh kalau tidak segera diobati.
2. Virulensi
Agent-agent dalam penyakit dermatitis ini bersifat virulensi karena kerusakan yang ditimbulkan sangat besar.
3. Patogenesi
Agent mampu menimbulkan reaksi pada host sehingga timbul penyakit kaskado,panu, dan alergi
HOST :
- Gizi
Pada kaskado dan panu ,gizi tidak terlalu berpengaruh, kecuali pada D.Alergica.Kelebihan gizi akan menimbulkan dampak yang  cukup besar.
- Imunisasi
Host belum imunisasi sehingga memudahkan agent untuk menyerang tubuh contoh imunisasi alergi.
- Perilaku Hidup
Perilaku hidup host yang buruk sangat membawa pengaruh besar terhadap host akan terjangkitnya bibit penyakit (agent).Perilaku yang buruk membawa peluang besar untuk agent menimbulkan penyakit pada host.
LINGKUNGAN
- Udara
membawa pengaruh yang sangat besar terhadap penyakit D.alergica karena mampu membuat host menjadi alergi/sakit.
- Rumah
Pada alergi,rumah tidak terlalu berpengaruh.Kecuali pada panu dan kaskado karena rumah yang kotor,ventilasi udara yang kurang akan membuat agent-agent semakin berkembang biak,air yang kotor,pakaian yang tidak bersih, dan lain-lain.
- Cahaya Matahari
Pada kaskado dan panu,cahaya matahari yang kurang akan membuat agent-agent semakin cepat untuk merammbat kekulit
KESIMPULAN :
Salah satu upaya untuk dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tersebut adalah dengan menyelenggarakan upaya kesehatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan kesehatan. Dengan demikian diharapkan dapat memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya sendiri serta lingkungannya. Oleh karena itu, hal tersebut dapat dimulai dari diri kita sendiri untuk memelihara dan menjaga kesehatan dengan mencegah terjadinya resiko penyakit dan melindungi diri dari berbagai ancaman penyakit, salah satunya adalah penyakit dermatitis. Penyakit kulit disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan dalam segitiga epidemiologi  yakni pada hubungan tersebut bahwa agent(Jamur) dan lingkungan merupakan satu  kesatuan yang memberi pengaruh lebih besar dalam menyebabkan penyakit ini.
Itulah coretan pena saya, semoga bermanfaat dan kita semua terhindar dari DERMATITIS..
Salam sehat dan terima kasih …
Wassalamulaikum warahmatullahi wabarakatu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H