Mohon tunggu...
Sanggar TribuanaTD
Sanggar TribuanaTD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif

Mahasiswa Aktif Universitas Tanjungpura Pontianak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Hakikat Kebutuhan Manusia: Perspektif Ekonomi Berkelanjutan

24 November 2023   00:18 Diperbarui: 24 November 2023   00:48 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah tugas ekonomi berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua individu memiliki akses terhadap kebutuhan dasar seperti pendidikan, pangan, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Dalam perspektif ini, ketidaksetaraan yang merugikan sebagian masyarakat harus diperhatikan, dan upaya harus diarahkan untuk mencapai inklusivitas ekonomi.

3. Ekonomi Berkelanjutan dan Peran Inovasi

Inovasi dalam ekonomi berkelanjutan bukan hanya terkait dengan teknologi dan industri. Ini juga mencakup inovasi dalam desain kebijakan publik, praktik bisnis yang bertanggung jawab, dan solusi keuangan yang inklusif. Inovasi semacam itu mendorong pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan.

4. Dampak Lingkungan dan Prinsip-Prinsip Ekonomi Berkelanjutan

Perspektif ekonomi berkelanjutan memerlukan pertimbangan serius terhadap dampak lingkungan dari kegiatan ekonomi. Prinsip-prinsip seperti daur ulang, penggunaan sumber daya yang efisien, dan mitigasi perubahan iklim menjadi bagian integral dari pemahaman bahwa keberlanjutan ekonomi tidak boleh merugikan bumi tempat kita tinggal.

5. Kebijakan Publik untuk Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah memegang peran kunci dalam menciptakan landasan ekonomi berkelanjutan. Kebijakan publik yang mendukung pembangunan berkelanjutan, mengurangi ketidaksetaraan, dan melindungi keberlanjutan lingkungan merupakan langkah penting menuju pemenuhan hakikat kebutuhan manusia.

Menurut Imam Abdul Ghaniyy Al-Maqdisi, seorang pemikir Islam dari abad ke-12, sering menekankan konsep keadilan sosial dan keberlanjutan dalam ekonomi. Beliau menekankan bahwa ekonomi harus mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia tanpa menimbulkan ketidakadilan atau merugikan lingkungan. Pandangan Al-Maqdisi menunjukkan kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan bersama masyarakat.

Beliau mungkin menyoroti pentingnya zakat dan infaq dalam memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat. Selain itu, prinsip-prinsip ekonomi Islam, seperti larangan riba (bunga) dan perdagangan yang adil, mungkin juga menjadi pokok dalam pandangan Al-Maqdisi terkait ekonomi berkelanjutan.

Menggali hakikat kebutuhan manusia dalam konteks ekonomi berkelanjutan memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Hanya dengan memahami dan menghormati kebutuhan manusia secara holistik, kita dapat menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan lestari. Dengan menjadikan hakikat kebutuhan manusia sebagai pusat perhatian, kita bisa membentuk dasar bagi pertumbuhan ekonomi yang bukan hanya produktif tetapi juga berdaya tahan dan inklusif. Dengan demikian, perspektif ekonomi berkelanjutan bukanlah sekadar teori, melainkan komitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.

Mungkin sekian dari artikel saya semoga bisa bermanfaat bagi pembacanya, dan mohon maaf apabila ada kurang kata atau kalimat yang salah.. terimakasih :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun