Adalah tugas ekonomi berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua individu memiliki akses terhadap kebutuhan dasar seperti pendidikan, pangan, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Dalam perspektif ini, ketidaksetaraan yang merugikan sebagian masyarakat harus diperhatikan, dan upaya harus diarahkan untuk mencapai inklusivitas ekonomi.
3. Ekonomi Berkelanjutan dan Peran Inovasi
Inovasi dalam ekonomi berkelanjutan bukan hanya terkait dengan teknologi dan industri. Ini juga mencakup inovasi dalam desain kebijakan publik, praktik bisnis yang bertanggung jawab, dan solusi keuangan yang inklusif. Inovasi semacam itu mendorong pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan.
4. Dampak Lingkungan dan Prinsip-Prinsip Ekonomi Berkelanjutan
Perspektif ekonomi berkelanjutan memerlukan pertimbangan serius terhadap dampak lingkungan dari kegiatan ekonomi. Prinsip-prinsip seperti daur ulang, penggunaan sumber daya yang efisien, dan mitigasi perubahan iklim menjadi bagian integral dari pemahaman bahwa keberlanjutan ekonomi tidak boleh merugikan bumi tempat kita tinggal.
5. Kebijakan Publik untuk Ekonomi Berkelanjutan
Pemerintah memegang peran kunci dalam menciptakan landasan ekonomi berkelanjutan. Kebijakan publik yang mendukung pembangunan berkelanjutan, mengurangi ketidaksetaraan, dan melindungi keberlanjutan lingkungan merupakan langkah penting menuju pemenuhan hakikat kebutuhan manusia.
Menurut Imam Abdul Ghaniyy Al-Maqdisi, seorang pemikir Islam dari abad ke-12, sering menekankan konsep keadilan sosial dan keberlanjutan dalam ekonomi. Beliau menekankan bahwa ekonomi harus mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia tanpa menimbulkan ketidakadilan atau merugikan lingkungan. Pandangan Al-Maqdisi menunjukkan kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan bersama masyarakat.
Beliau mungkin menyoroti pentingnya zakat dan infaq dalam memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat. Selain itu, prinsip-prinsip ekonomi Islam, seperti larangan riba (bunga) dan perdagangan yang adil, mungkin juga menjadi pokok dalam pandangan Al-Maqdisi terkait ekonomi berkelanjutan.
Menggali hakikat kebutuhan manusia dalam konteks ekonomi berkelanjutan memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Hanya dengan memahami dan menghormati kebutuhan manusia secara holistik, kita dapat menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan lestari. Dengan menjadikan hakikat kebutuhan manusia sebagai pusat perhatian, kita bisa membentuk dasar bagi pertumbuhan ekonomi yang bukan hanya produktif tetapi juga berdaya tahan dan inklusif. Dengan demikian, perspektif ekonomi berkelanjutan bukanlah sekadar teori, melainkan komitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Mungkin sekian dari artikel saya semoga bisa bermanfaat bagi pembacanya, dan mohon maaf apabila ada kurang kata atau kalimat yang salah.. terimakasih :)