Mohon tunggu...
Alwandi YK
Alwandi YK Mohon Tunggu... Freelancer - PENULIS

tulisanmu adalah catatan yang tak akan pernah hilang, maka menulislah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berpikir Sedih

23 Mei 2023   08:57 Diperbarui: 23 Mei 2023   09:14 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyintas siang dan malam

Hingga punggungnya hitam legam

Kau memakai senjata seperti pahlawan perang

Tapi kenapa engkau melarang untuk ikut di medan perang

Sedih menyilet hati

Meliht tangannya tertancap duri

Cinta sebatas tanam dalam diri

Merasa diri tak berarti

Mati dalam dekapan

Ingin mapan

Waktuku sia-siakan

Dalam diam

Mendengar sajakmu terasa sukmamu termakan

Melihat keringatmu terasa ingin menuju ke masa depan

Kau sudah cukup bertahan

Dalam lava dunia yang menjalar

Cukup…

Sudahi semuanya hingga kini aku akan lari sekencang mungkin sampai melihat bahwa masa depan akan terlihat di bawah telapak kaki dan cintanya akan membuat bahagia dalam dekapan

Alwandi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun