Kita sudah sama-sama mengerti,Â
bahwa beberapa hal memang tidak bisa sama seperti dulu, ketika kita mengawalinya.
Satu hal yang perlu kamu tau.
Tidak mudah merelakanmu, tapi aku akan berusaha, semampuku.
Lelah aku liatin beberapa barang pemberiannmu sambil scroll foto-foto kita.Â
Destinasi di kota ini sudah ampir rampung kita kunjungi bersama,Â
mengisi waktu-waktu luang yang ada.
Kini aku betul-betul membutuhkannmu,
untuk setakat menguatkanku melewati fase akhir studiku disini,Â
rasanya berat melewati momen penting ini tanpa kau disiku,Â
hanya kau yang punya segala penawar atas keluh dan kesah ini.
Â
Kini kau telah berpunya, rasanya sulit dipercaya.Â
Betapa berat harus mengikhlaskan keadaan,
memikirkan hari-hari tanpa kau lagi.
Â
Aku harap kau bahagia,
jangan benci dirimu, kau selalu istimewa buat siapa saja yang mengenalmu.
Jika nanti kau ingin menemuiku,
aku harap datangmu sebagai kawan dan wanita tanpa rasa,
sebab kau pasti tau sakitnya menyaksikan rasa dibunuh oleh pemiliknya.
Sudahlah kan ini sudah usai dan usang.
Jangn lelah melupakanku aku pun akan berusaha.
Semampuku....!Â
Manado, 03/09/2021
Judul Puisi : Aku menuliskanmu, karena itu adalah caraku menyayangimu
Karya: Saya Sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H