Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Peran OMS dalam Menjaga Demokrasi dan Pilkada Serentak 2024

1 Oktober 2024   18:51 Diperbarui: 1 Oktober 2024   18:51 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024, keberadaan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) menjadi salah satu pilar penting dalam menciptakan suasana politik yang kondusif. Hadi R Purnama, Direktur Hukum dan HAM LP3S, menyoroti pentingnya masyarakat sipil untuk bersatu dalam menjaga ketertiban selama berlangsungnya proses politik.

"Peran OMS sangat esensial, terutama di tingkat akar rumput (grassroots). Mengingat dalam beberapa tahun terakhir, ruang gerak kebebasan sipil semakin menyempit, konsolidasi di kalangan masyarakat sipil sangat diperlukan guna memastikan ketertiban dan keharmonisan dalam Pilkada 2024," ujar Hadi dalam sebuah diskusi kelompok terbatas yang membahas "Peran Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam Menciptakan Iklim Politik yang Harmonis Menuju Pilkada Serentak 2024" di Mampang Prapatan, Selasa (1/10).

Dalam pandangannya, meskipun konflik atau ketegangan politik tidak bisa sepenuhnya dihindari, OMS memiliki peran kunci dalam menjaga stabilitas.

"Gesekan-gesekan politik memang tidak terhindarkan, namun yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjaga agar Pilkada dapat berlangsung secara damai," tambahnya.

Hadi R Purnama, Direktur Hukum dan HAM LP3S/foto: pribadi
Hadi R Purnama, Direktur Hukum dan HAM LP3S/foto: pribadi

Hadi juga menekankan bahwa peran OMS tidak hanya terbatas pada pendidikan politik dan sosialisasi, tetapi juga dalam memantau keseluruhan proses Pilkada.

"Pengawasan tidak sebatas penghitungan suara, tetapi juga mencakup seluruh rangkaian proses pemilu," jelasnya.

Ia mendorong agar OMS dapat memetik pelajaran dari pemilu-pemilu sebelumnya untuk meminimalisir permasalahan yang mungkin terjadi di Pilkada mendatang.

Dalam pandangan Hadi, menjaga keharmonisan politik di tengah persaingan yang ketat menjadi tantangan tersendiri.

"Dengan persaingan politik yang kian tajam, masyarakat sipil perlu memperkuat konsolidasi serta belajar dari pengalaman sebelumnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia berharap bahwa para anggota DPR yang terpilih mampu memperkuat demokrasi di Indonesia.

"Kita memiliki harapan besar terhadap DPR baru, terutama untuk mengembalikan kebebasan sipil dan kebebasan pers, yang menurut beberapa pengamatan semakin menyempit," jelas Hadi.

Ia juga menyoroti bahwa pemberantasan korupsi masih menjadi tantangan besar, berharap agar penegakan hukum dapat ditingkatkan melalui kebijakan yang dihasilkan oleh DPR dan DPD. Hadi pun berharap presiden yang akan terpilih dalam Pemilu 2024 dapat membawa perubahan positif.

"Harapannya, presiden baru nanti bisa membawa perubahan yang lebih baik dan tidak terjebak dalam masalah-masalah pemerintahan sebelumnya," tuturnya.

Sementara itu, Peneliti Perludem, Iqbal Kholidin, menambahkan bahwa OMS bukan hanya berperan dalam menjaga stabilitas politik, tetapi juga bertindak sebagai pengawas atas jalannya pemerintahan dan proses elektoral.

Iqbal Kholidin, Peneliti Perludem/foto: pribadi
Iqbal Kholidin, Peneliti Perludem/foto: pribadi


Menurutnya, menciptakan iklim politik yang harmonis bukan hanya tentang ketenangan, tetapi juga memastikan bahwa seluruh proses politik berlangsung sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Politik yang harmonis bukan hanya berarti tenang, melainkan bagaimana memastikan bahwa proses politik berjalan sesuai aturan," tegas Iqbal.

Ia menyoroti bahwa meskipun suasana politik tampak damai, sering kali masih ada permasalahan dalam penyelenggaraan negara dan proses pemilu.

"Kami berfungsi sebagai pengawas yang mengontrol agar pemerintah tetap berada di jalur yang benar," jelasnya.

Iqbal juga menekankan pentingnya peran OMS dalam memberikan edukasi politik kepada masyarakat, terutama mengenai pentingnya menjaga proses politik yang transparan dan bertanggung jawab.

"Kita harus terus memastikan bahwa masyarakat memahami pentingnya proses pemilu yang sehat dan berjalan dengan baik," tambahnya.

Sebagai bagian dari fungsi pengawasan, Iqbal menegaskan bahwa OMS akan selalu mengingatkan pemerintah jika terjadi penyimpangan dari jalur yang seharusnya.

"Kami akan tetap memantau dan mengingatkan pemerintah jika ada yang tidak sesuai dengan koridor hukum," ucapnya.

Dalam konteks pelantikan anggota DPR yang baru, Iqbal berharap bahwa mereka dapat memahami tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik.

"Kita memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap mereka, namun penting untuk terus mengingatkan agar mereka menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan sesuai etika yang berlaku," katanya.

Selain itu, Iqbal berharap presiden terpilih mampu mengemban amanat seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya pemilihnya, serta menghargai peran oposisi dan OMS sebagai pengawas demokrasi.

"Presiden terpilih harus menyadari bahwa dia dipilih oleh seluruh rakyat, dan penting untuk menjaga pemerintahan yang demokratis, menghormati oposisi, serta memahami fungsi pengawasan OMS," pungkasnya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun