Tati yang seorang sarjana lulusan perguruan tinggi ternama di Jakarta Selatan, juga berani diadu soal harga di rumah makannya dengan rumah makan lain. Menurutnya, soal harga tak perlu dikhawatirkan. Dia menegaskan tak akan mengetok pembeli dengan harga mahal.
"Harga-harga disini saya pastikan sangat murah. Harganya juga bersaing dengan kompetitor lainnya kok. Jadi nggak usah takut dimahalin." tandas Tati.
Dengan lima orang karyawan, Tati yang sudah beberapa tahun ini menjalani usaha kuliner mengaku, jika dirinya dapat eksis dan bertahan dikarenakan melakukan pengelolaan yang profesional.
"Sejak awal saya nggak mau main-main menjalankan usaha ini. Saya selalu gencar dan rutin melakukan perbaikan administrasi. Selain itu saya percaya dengan promosi yang baik, usaha kuliner saya masih bertahan dan tetap diminati masyarakat." bebernya.
Satu hal yang membuat Tati mampu bertahan dan kuat menjalani usaha rumah makan adalah, adanya dukungan dari orang-orang terdekatnya.
"Almarhum suami, anak-anak dan keluarga sangat mensupport saya, sehingga saya kuat dan mampu menjalani semua ini. Semua yang saya jalani, untuk siapa lagi kalau bukan untuk anak-anak saya." kata Tati.
Terakhir, Tati mengaku jika usaha rumah makan yang dijalaninya dapat berkembang luas di kemudian hari. Dia pun berharap besar dapat membuka cabang baru rumah makan sate Maranggi Hj Umi tersebut bersama Tika.
"Tentunya saya ingin berkembang lagi dan ingin membuka cabang baru dengan nama yang sama, dengan menu dan rasa yang sama sebagai identitas dari rumah makan sate Maranggi Hj Umi ini." tutup Tati.***