Jika Rocky Gerung hidup di jaman para dewa Yunani, ia mirip dengan dewa Momos. Keduanya sama-sama memiliki karakter suka menyindir, mengejek dan pengkritik.
Dalam melontarkan kritiknya, dewa Momos bahkan pernah menyebut Zeus yang notabene adalah raja para dewa, sebagai dewa yang kasar dan terlalu bernafsu pada perempuan.
Selain Zeus yang diejeknya, Momos juga pernah menyindir Afrodit yang merupakan dewi cinta, dewi kecantikan, seksualitas, kenikmatan, dan prokreasi.
Momos bahkan tak luput menyerang anak Zeus dari Hera bernama Hefaistos.
Momos juga memiliki sifat iri. Itu terjadi ketika dia didaulat menjadi juri yang bertugas menilai hasil kreasi tiga dewa. Kisah ini tertuang dalam salah satu fabel Aisop.
Momos iri atas apa yang berhasil mereka buat sehingga dia mencemooh semua kreasi mereka.
Momos dalam bahasa Yunani ditulis sebagai momf, yang mengandung arti 'menyalahkan' atau 'kecaman'.
Dalam seni klasik, Momos  digambarkan sedang membuka topeng dari wajahnya. Dari situ jelas jika Momos bermuka dua.
Akibat ulahnya yang gemar mengritik, Momos akhirnya diasingkan dari Gunung Olimpus, gunung tertinggi di Yunani.
Menelisik sifat dan karakter Momos, sedikit banyak mirip dengan Rocky Gerung. Rocky Gerung yang memiliki nama belakang "Gerung", bila diartikan ke dalam KBBI memiliki makna sebagai, raung atau bunyi yang nyaring dan panjang.