Ketua Pelaksana Seminar,
Destynatza Kartika Asih mengatakan, bahwa acara seminar diikuti dengan antusias oleh 583 siswa yang terdiri dari kelas 7, 8 hingga kelas 9 SMP An Nurmaniyah (Yapera) Ciledug. Â
Seminar mengenai perundungan dan kenakalan remaja sendiri menurut
Destynatza Kartika Asih
merupakan rencana kerja SMP An Nurmaniyah (Yapera) Ciledug. Â
"Terlebih lagi dengan adanya kurikulum baru, materi pembullyan atau perundungan itu semakin terfokuskan. Jadi kami selaku guru Budi Pekerti (BK-red) berinisiatif untuk melakukan seminar ini. Kami pun berharap dengan adanya seminar ini anak-anak tahu apa itu pembullyan. Ini termasuk ke dalam kurikulum Merdeka." Ujar
Destynatza Kartika Asih.
Terakhir, Destynatza Kartika Asih mengatakan terkait adanya agen perubahan untuk melakukan pencegahan kasus perundungan di SMP An Nurmaniyah (Yapera) Ciledug. Disebutkan bahwa sebelum diadakannya seminar, agen perubahan tersebut sudah dibentuk.
"Jadi setiap kelas untuk agen perubahan itu ada ketua, wakil  dan sekertaris. Mereka atau satgas tersebut punya tugas untuk mengawasi teman-temannya apabila sekiranya ada yang melakukan atau akan melakukan kegiatan perundungan. Nanti mereka akan melakukan pendekatan terlebih dahulu ke anak tersebut yang dibully. Kalau satgas bisa mencarikan solusi, tidak perlu sampai ke guru BK atau pihak lain." Tutup
Destynatza Kartika Asih, yang juga guru BK itu.***
Untuk mengetahui informasi terkait kegiatan apa saja yang ada di SMP An Nurmaniyah (Yapera) Ciledug, bisa mengikuti (follow) akun Instagram berikut ini:Â
https://instagram.com/smpyapera_official?igshid=YmMyMTA2M2Y=