Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dari Kegemaran Membuat Olahan Sambal, Hesti Novia Kifli Buka Usaha Rumahan Sambal GaharR!

9 Oktober 2022   16:26 Diperbarui: 9 Oktober 2022   17:22 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bermula dari kegemarannya membuat sambal untuk makan sehari-hari bersama keluarga di rumah, seorang perempuan bernama Hesti Novia Kifli, mencoba peruntungan dengan membuka usaha sambal kemasan.

Usaha tersebut tercetus pula semasa awal pandemi Covid-19. Kala itu istri dari Anton Hariyadi ini terpikir untuk berjualan sambal buatannya secara online karena pada saat pandemi, orang-orang banyak mencari makanan secara daring.

"Ini bermula dari kegemaran saya dengan sambal. Terlebih lagi ketika masa pandemi kemarin selama 2 tahun itu kan kita takut dengan kerumunan sehingga ketika saya harus membeli sendiri bahannya di pasar maupun di fresh market, itu akan menyebabkan kita akan bertemu atau berhubungan dengan orang lain di luar sana sehingga membuat saya berpikir bahwa akan lebih praktis jika saya membelinya melalui kemasan atau online." Ujar Hesti Novia Kifli.

Sejak itulah, Hesti meyakini jika orang-orang terutama yang ada di sekitarnya cenderung mengonsumsi makanan dalam kemasan.

Foto: pribadi 
Foto: pribadi 


Lalu mengapa Hesti memilih sambal sebagai bentuk usaha yang saat ia jalani?

"Karena ternyata sambal ini adalah yang paling digemari. Dari seratus orang itu, sekitar 95 orang pasti suka dengan sambal dengan level tertentunya. Sambal ini khas Indonesia yang juga digemari oleh orang luar. Meski masa pandemi atau apapun sambal tetap dicari. Terlebih sambal yang praktis dengan rasa rumahan dengan pembuatan yang fresh, itu yang lebih banyak diminati. Makanya saya berpikir bahwa kenapa saya tidak membuat sambal sesuai dengan keinginan orang-orang di sekitar kita." Jelasnya.

Hesti kemudian mulai menseriusi usahanya memproduksi sambal rumahan tersebut. Bersama suami, ia pun sepakat memberi nama sambal dalam kemasannya dengan nama GaharR!.

Meski terbilang baru memulai usaha sambal kemasan, Hesti mengaku sudah mendapatkan banyak respon positif. Itu juga yang membuat dirinya yakin, bahwa menekuni bisnis sambal dalam kemasan ini, karena diyakin orang-orang akan selalu  membutuhkannya.

"Ternyata ketika saya membuat sambal itu banyak komentar positif. Sambal yang termasuk usaha kuliner itu adalah usaha yang tidak akan ada matinya. Karena dalam situasi apapun kita membutuhkan makanan. Kalau kita inovasi nasi atau apapun itu mungkin sudah banyak ya. Tapi sekali lagi sambal adalah jenis makanan yang terpenting yang lasti dicari orang dimanapun dan apapun makanannya. Karena itulah saya sangat semangat sekali untuk mencoba membuat dan meinovasi sambal yang buat dengan berkualitas tinggi serta rasa rumahan yang memang paling banyak dicari." Jelasnya lagi.

Foto: pribadi 
Foto: pribadi 


Hesti tentunya memiliki target dalam menjalani usaha sambal dalam kemasan ini. Menurutnya, target tersebut tentu disesuaikan dengan selera konsumen. Dimana konsumen itu terdiri dari orangtua, dewasa, remaja hingga anak-anak. Hal itu tentunya ada level-level kepedasan sambal buatannya untuk para konsumen.

"Seperti saya bilang tadi, sambal ini sangat diminati seluruh kalangan baik remaja maupun orangtua. Tentunya tadi dengan adanya level-level tertentu. Meski anak-anak mereka ada yang suka dengan sambal ini. Artinya semua kalangan di Indonesia mungkin 5-10 persen yang tidak menyukai sambal atau tidak bisa makan sambal." Pungkasnya.

"Selebihnya sekitar 90 sampai 95 persen itu hasil observasi saya di lingkungan sekitar rumah saya dan orang-orang yang ada di lingkungan pekerjaan saya serta keluarga,  jampir semua suka sambal. Sehingga saya berkesimpulan bisnis ini sangat menjanjikan." Sambungnya.

Selain membidik pasar lokal, Hesti juga menyasar konsumen di luar negeri.

"Kita juga melihat banyaknya animo turis maupun orang luar negeri sana yang menyukai masakan indonesia terutama sambal, dengan lidah mereka yang akhirnya menyukai sampai datang ke Indonesia sehingga saya berpikir kenapa bisnis ini tidak go internasional karena sambal ini sudah di terima di negara lain seperti  di Jepang, Korea bahkan di Amerika  tapi tentunya dengan level yang berbeda. Sambal yang dikonsumsi di luar sana berbeda bahannya dengan sambal di Indonesia karena kita ada rempah didalamnya inilah yang menjadi sambal Indonesia khas sekali dan sangat disukai oleh orang luar. Jadi saya tidak targetkan di sini saja tapi hingga internasional nantinya." Papar wanita bermahkotakan hijab ini.

Foto: pribadi 
Foto: pribadi 


Terakhir, untuk mereka yang berminat dengan produk sambal dalam kemasan buatan Hesti ini, tentunya dapat membeli secara langsung maupun secara online. Anda juga bisa menjadi reseller, tentunya dengan keuntungan yang menjanjikan.

"Sistem pemasaran kita ada distributor dan reseller artinya kita menjual bukan secara offline tetapi juga secara online. Kenapa? Karena kita memberi harga yang pantas untuk bisa dikelola oleh para distributor dan reseller." Tutup Hesti.***

(9/10/2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun