Salah satu momen dimana rasa haru dan bahagia melebur menjadi satu adalah saat anak-anak kita naik kelas atau melewati fase kelulusan ke jenjang yang lebih tinggi.
Rasanya jika ada keharuan yang membuncah pada momen itu amatlah wajar. Bahagia pun juga lumrah adanya.
Kedua rasa itu setidaknya terekam betul pada diri anak-anak kita yang naik kelas atau lulus. Mereka terharu karena mungkin akan berpisah dengan teman-teman, juga guru kelas mereka. Mereka bahagia juga dikarenakan naik atau lulus ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Momen kenaikan kelas tadi, baru saja dilewati anak-anak kita, khususnya di SMP Yapera, Ciledug, Banten.
Sabtu 18 Juni 2022 sekira pagi hari, Wali Kelas anak-anak kita yang biasa disapa Pak Riyadi, nampak sibuk menerima kedatangan siswa juga orangtua untuk pengambilan rapor kenaikan kelas.
Satu per satu orangtua selaku wali murid dilayani pak Riyadi di mejanya. Biasanya pada kesempatan pengambilan rapor, tugas seorang wali kelas yaitu menyampaikan laporan prestasi anak-anak didiknya kepada orangtua.
Sementara orangtua menerima laporan prestasi dari wali kelas, anak-anak kita berada diluar ruangan. Mereka tampak gembira dan bersuka cita pada pelaksanaan pembagian rapor tersebut.
Penampilan anak-anak yang biasa mengenakan seragam sekolah, pagi itu terlihat berbeda. Mereka tampak jauh lebih dewasa dengan balutan pakaian bebas namun tetap sopan. Anak laki-laki memakai kemeja dan kaos dengan bawahan celana panjang. Sedangkan anak perempuan tampak rapih memakai pakaian muslimah bebas bermahkotakan jilbab. Suasana itu terekam lewat serangkaian foto yang kemudian di share di grup WhatsApp sekolah.
Seakan tak mau kalah dengan anak-anak, para wali murid yang datang juga tak kalah penampilannya. Mereka, walau terbilang sudah punya anak tampak tampil modis. Memang, pada momen pengambilan rapor kenaikan kelas, yang banyak datang ke sekolah adalah wali kelas perempuan atau ibu-ibu mereka.
Sementara kalaulah ada wali kelas laki-laki atau bapak dari anak-anak kita yang datang pada pengambilan rapor kenaikan kelas bisa dihitung dengan jari jumlahnya.
Momen kenaikan kelas atau kelulusan anak-anak kita, juga acap ditandai dengan berbagai acara. Bahkan tak sedikit pula ada yang menggelar acara khusus demi merayakan kenaikan dan kelulusan anak-anak mereka.
Euphoria itu makin menguat manakala saat ini kita semua tak lagi dibatasi dengan yang namanya prokotol kesehatan akibat adanya pandemi Covid-19.
Selamat naik ke kelas berikutnya atau lulus ke jenjang yang lebih tinggi. Tugas jauh lebih berat bagi anak-anak kita siap diemban setelah naik kelas atau lulus. Karena semakin tinggi dan jauh sesuatu, maka akan lebih banyak pikiran, waktu dan energi yang terpakai.
Euphoria kenaikan dan kelulusan tidak berakhir sampai disini saja, karena pada tahap berikutnya suasana yang sama pasti terjadi dan terulang kembali.
Cuma yang membedakan sekarang dengan dulu yakni, budaya kenaikan dan kelulusan tak lagi ditandai dengan aksi tanda tangan, penyemprotan cat semprot di seragam atau aksi lainnya sebagai bentuk kegembiraan anak-anak kita.
Terimakasih para guru. Anak-anak bisa naik kelas dan lulus atau sebaliknya, semua karena adanya guru, pengajar, pembimbing dan juga orangtua anak-anak kita di sekolah.***
(Ciledug 19/6/2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H