"Saya justru sudah hobi menyanyi dari usia 9 tahun, menari dari SMP kelas 2. Modelling justru dari SMA kelas 1". Semua bakat itu dibentuk dari guru seni di sekolah." Ungkap wanita yang gemar membaca itu.
Diantara ketiga bakat tadi, Emma mulai menseriusi salah satunya yakni, modeling. Maka, setelah bakat modelingnya dikuasai, Emma pertama kali terjun ke karir profesional pada masa SMA. Kala itu ia sudah mengikuti event besar.
"Saya sudah terjun secara profesional di dunia Modelling sejak SMA kelas 1. Saat itu saya mengikuti Fashion Show "Shopie Martin"." Terang pemilik kulit sawo matang.
Seiring waktu, Emma yang sudah profesional menjalani karir sebagai model, mulai merambah segmen modeling yang lebih luas lagi. Kesukaannya kepada bidang seni yang lebih luas lagi, membuat Emma merasa tertantang untuk menjadi model majalah pria dewasa.
"Karena menurut saya jadi model majalah pria dewasa itu sexy dan menantang, saya sangat suka seni yang menantang dan sexy." Imbuh Emma.
Tak pelak, setelah memilih menjadi model majalah pria dewasa, Emma tercatat sudah pernah mejeng dan memenangi event lomba di sejumlah majalah antara lain seperti, Majalah Dresscode, Majalah Shopie Martin, The Winner FHM GND 2012 / Cover Magazine FHM, Cover Magazine Popular, Men's Health, Cover Hypertune Malaysia, Mata Lelaki, Male Magazine, Sooperboy.
Dari situ, bagaimana kemudian kedua orangtua, saudara hingga sahabat Emma menilainya. Apakah mereka mendukung atau sebaliknya.
"Mereka sangat mendukung saya jadi pekerja seni expecially di Modelling dan Acting." Lanjut penyuka supermodel Alessandra Ambrosio ini.
Berangsur seiring karir model yang mulus berjalan dan disertai kemajuan media sosial, sosok Emma cukup luas dikenal warganet. Tak ayal pula, berbagai respon muncul dari netizen, mulai dari yang positif sampai yang negatif terkait karir Emma sebagai model majalah pria dewasa.