Dalam kancah pertelevisian Tanah Air, profesi presenter, pembawa acara atau host, sudah ada sejak televisi itu sendiri muncul, yakni TVRI. Di awal berdirinya TVRI, profesi presenter atau dua istilah lainnya tadi, sudah dijalani oleh Raden Ayu Siti Partuti Suskandani, atau kemudian dikenal dengan nama Sus Salamun.
Sus Salamun ini adalah legenda di dunia pertelevisian karena dia merupakan seorang pembawa acara televisi pertama di Indonesia pada 1962. Setelah Sus Salamun tiada, profesi presenter di televisi diturunkan kepada generasi berikutnya, sampai generasi saat ini.
Diantara deretan nama presenter televisi saat ini, ada nama Estherlita Corraima. Esther, begitu biasa ia disapa, belakangan mencuri perhatian publik saat dirinya menjadi host untuk acara ajang balap MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu.
Untuk bisa menjadi pembawa acara pada event dunia MotoGP tersebut, tentu bukan perkara mudah. Ada pertimbangan serta penilaian tersendiri bagi pihak televisi dalam memilih para host mereka. Dan terpilihnya Esther memandu ajang balap bergengsi itu, diakuinya sebagai sebuah proses serta adanya campur tangan Tuhan.
"Jujur sebenarnya gak nyangka akan bisa dipercaya untuk ke Mandalika dan bertemu dengan rider-rider yang susah sekali ditemui. Tapi memang aku percaya bahwa rejeki tidak kemana. Tuhan memberikan kesempatan lewat program ini bahwa aku bisa terbang ke Mandalika dan tugas disana." Ujar Estherlita Corraima secara khusus kepada saya.
Aksi Esther sebagai host pada event balap MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu, sudah tentu merupakan lontaran karirnya yang luar biasa. Namun, kesuksesan itu tak serta merta datang begitu saja. Pasti ada jalan panjang dan proses ketika Esther digodok di kawah candradimuka sebagai seorang host.
Semua berawal pada 2016 silam, ketika ia mengikuti kasting program televisi bernama Infotainment.
"Awalnya ikut modeling dan beauty pageant. Sampe akhirnya tahun 2016 ada broadcast untuk casting program infotainment dan coba ikut. Ternyata puji Tuhan langsung keterima. Dan disana banyak banget pelajaran dan link yang membuat aku mendapat pengalaman yang semakin luas, khususnya di dunia presenter atau host. 2016 menjadi Presenter Infotainment sampai sekarang." Cerita wanita kelahiran 9 Mei 1995 ini.
Esther meyakini betul bahwa bakatnya 'cuap-cuap' di depan kamera dan disiarkan televisi dan disaksikan oleh jutaan pemirsa itu, sudah ada sejak dirinya masih kecil.
"Untuk bakat sebenernya mungkin sudah ada sejak kecil. Karena kebetulan dari dulu sudah suka tampil dan ngomong di depan publik ramai." Kenangnya.
Setelah menseriusi karirnya sebagai presenter, Esther menjelaskan kalau dirinya telah cukup bangga memiliki program tetap di televisi. Disitu ia tak begitu mempersoalkan sisi materi, asalkan apa yang sudah diperoleh bisa membahagiakan orangtua.
"Program TV pertamaku adalah program infotainment yaitu Silet yang tayang di RCTI , kemudian aku pernah di Katakan Putus Trans TV dan sekarang bergabung di MotoGP. Untuk pembayaran so far so good. Saat pertama kali sampe sekarang cukup untuk aku nabung, memberikan kepada orang tua dan membahagiakan diri aku serta orang-orang lain." Pungkas Esther.
Bagi Esther, kata kunci ketika dirinya bisa tetap eksis di profesi yang sedang dijalani yakni, harus menjadikan profesi tersebut sebagai sebuah passion.
"Ketika diterima di program pertama dan kemudian terus diasah dan belajar , disaat itupula aku yakin kalo memang menjadi presenter adalah passion aku." Ujar wanita penyuka traveling itu.
"Puji Tuhan semua orang terdekatku senang dan mendukung banget dengan profesi aku sekarang. Mereka juga selalu menjadi juri yang lihat penampilan aku dan memberikan saran untuk menjadi lebih baik."
Setelah kurang lebih 5 tahun menekuni karir sebagai host, Esther mengaku lebih banyak memperoleh sukacita. Menurutnya jika sebuah pekerjaan dilakukan dengan sukacita, maka hal yang tak mengenakan pun pasti tak ada
"Sukanya banyak banget. Mulai dari mengasah bakat public speaking aku, ketemu orang-orang hebat, bisa interview orang-orang hebat yang belum tentu bisa ditemuin orang lain. Kalo dukanya sejauh ini puji Tuhan gak ada. Karena jalaninnya penuh sukacita." Katanya sumringah.
Selain sebagai host, Esther juga berkarir sebagai model catwalk. Disinggung soal keinginan jadi pemain film, Esther mengaku belum memiliki peruntungan di bidang tersebut.
"Untuk akting pernah terjun ke dalamnya, namun mungkin belum rejeki aku lagi untuk masuk ke dunia akting." Imbuhnya.
Terakhir, Esther mengaku jika secara kehidupan pribadi, dirinya selalu mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya. Termasuk ketika ia menghadapi kendala, mereka selalu berada dibelakang untuk memberikan support.
"Dalam setiap pekerjaan, kendala pasti ada. Tapi gak menghalangi aku sama sekali. Untuk perbedaan pendapat sesama rekan kerja puji Tuhan masih bisa terkendali dengan baik. Untuk sama pasangan, puji Tuhan pasanganku bekerja di bidang yang sama namun dia di belakang layar, jadi dia selalu mendukung dan memberi saran yang terbaik." Kata Esther.
"Harapannya semoga ke depan bisa semakin menjadi host yang baik, dapet job yang banyak dan ketemu banyak orang-orang hebat yang menginspirasi. Intinya aku bersyukur sekali dengan profesi aku saat ini. Dan aku berharap bisa selalu tetap pada profesi ini." Tutup Esther.
(14/4/2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H