16 Tahun Kepergian Avi Naif dan Sensasi Seleb Transgender Saat Ini

Setelah 16 tahun kepergian Avi Naif, selebriti Indonesia yang berstatus transgender, satu per  satu bermunculan. Kehadiran  mereka yang bersamaan dengan maraknya media sosial, menjadi begitu mudah munculnya ke tengah publik.

Beberapa seleb transgender Indonesia yang muncul pasca kepergian Avi Naif, bisa dikatakan hadir dengan cara cukup instan yakni mereka  membuat pengakuan lewat media sosial. 

Misalnya Gebby Vesta. Pada 2019 lalu, Gebby Vesta muncul secara tiba-tiba dan mengaku jika dirinya seorang transgender. Dia mengaku telah melakukan pergantian kelamin 6 tahun lalu sejak 2019.

Publik pun sontak terkejut karena pemunculan Gebby Vesta tersebut yang tiba-tiba menjadi viral lewat media sosial. 

Ada pula Lucinta Luna yang disebut sebagai seleb transgender yang kerap terlibat keributan dengan sejumlah artis di media sosial. Dia juga pernah terjerat kasus narkoba dan kerap menyebut kalau dirinya adalah seorang wanita tulen, bukan seorang transgender.

Begitu pula dengan kehadiran seleb transgender lain seperti Millen Cyrus atau Milendaru. Seleb transgender ini adalah keponakan dari artis Ashanty. Dia juga sama seperti Lucinta Luna yang mengaku sebagai seorang wanita, bukan seorang transgender. 

Polemik status Millen Cyrus yang kerap mengaku sebagai wanita tulen itu akhirnya menjadi konsumsi berita dan sempat menjadi viral karena sensasinya di media sosial. 

Ada pula seleb transgender Dena Rachman. Dia juga membuat pengakuan yang tiba-tiba terkait statusnya. Dena Rachman mengaku kalau dirinya telah memilih untuk menjadi seorang transgender.

Adanya beberapa seleb transgender pasca kepergian Avi Naif 16 tahun silam, memang bisa dikatakan berbeda dalam konteks pemunculan awal mereka. 

Jika Avi Naif muncul lewat aksinya menjadi model video klip band Naif, beberapa seleb transgender setelah itu, muncul justru dari pengakuan mereka di media sosial yang kemudian menjadi berita viral.

Setelah viral, beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan media sosial sebagai alat atau media mereka dalam merawat sensasi bahkan popularitas mereka.