"Nama Arie Koesmiran berkumandang di era tahun 70-80an. Lagunya yang terkenal dua diantaranya, "Setulus Hatimu Semurni Cintamu" dan "Ditepi Sungai Babylon". Si Macan Panggung ini masih merawat semangatnya untuk berkarya."
Bertemu dengan penyanyi senior Arie Koesmiran pada sebuah acara belum lama ini, bagi saya menjadi satu kesempatan emas. Jika tak saya wawancara, kapan lagi saya bisa mendapatkan momen penting itu.
Di tengah riuh berkumpul para artis senior dan artis-artis generasi milenial, terus terang tak mudah mewawancarai sosok Arie Koesmiran ini. Sesekali ucapan Arie Koesmiran saat saya bertanya, tenggelam oleh suara para artis yang berkumpul. Mereka begitu bersuka citanya, sehingga luapan bahagia itu menjelma jadi tawa yang keras.
Namun, garis besar mengenai sosok perempuan yang kini bermahkotakan hijab ini, penting untuk disampaikan. Ya, setelah puluhan tahun, Arie Koesmiran masih belum bisa melupakan, betapa berat dan berlikunya ia berada di puncak karir sebagai penyanyi.
"Momen yang tidak bisa saya lupa selama perjalanan karir saya adalah perjuangan yang luar biasa dari mulai menapaki karir." Kata Arie Koesmiran kepada saya.
Untuk menjadi terkenal lewat prestasi bukan sensasi, Ari Koesmiran masih ingat betul, apa saja yang harus ia lakukan kala itu.
"Jadi artis top dan profesional itu butuh perjuangan, iman, attitude yang kuat." Ungkap perempuan 63 tahun ini.
Arie Koesmiran kemudian mengingat lagi satu momen penting sepanjang hidupnya. Selain karir, ia juga begitu berkesannya ketika menikah, memiliki anak dan cucu hingga kini.
"Momen lain yang berkesan bagi saya ketika saya menikah dengan almarhumah suami. Ini sangat berarti dalam hidup saya sampai sekarang." Kenang pemain film "Gita Cinta Dari SMA" ini.