"Untuk mengembangkan potensi menari Aurel, saya sebagai orangtua memasukan puteri kami ke sanggar tari, namanya sanggar Cipta Budaya." Ungkap ibunda Aurel, Andriyani, mendampingi buah hati tercintanya.
Mendapat dukungan serta dorongan orangtua, Aurel tentu saja senang. Lalu Aurel pun makin serius mempelajari seni tari di sanggar tari yang berada di kawasan Cipadu itu.
Sejak awal bergabung di sanggar tari tersebut, Aurel sudah banyak mendapat pembelajaran seputar ilmu menari, khususnya tarian tradisional Indonesia. Mulai dari tarian tradisional Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua, semua pernah Aurel pelajari.
"Saya sudah bisa menari tarian tradisional dari Jawa Timur seperti tari Wayang Jekdong dan tari Remo. Ada juga tari kreasi Lenggang Puspa dan masih banyak lainnya." Jelas Aurel.
Berkat keseriusan dan kesungguhan berlatih, Aurel pun mulai lancar dan fasih melakukan setiap gerakan tari yang dipelajarinya di sanggar tari itu.
Remaja 12 tahun itu lalu mulai mengikuti berbagai lomba tari, baik yang diadakan antar sanggar maupun secara individu.
Dari sekian lomba menari yang pernah diikuti, Aurel baru saja menyabet juara pertama pada ajang lomba menari Wayang Jekdong yang dihelat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Saya baru aja keluar sebagai juara pertama di perlombaan menari di Taman Mini Indonesia Indah membawakan tarian Wayang Jekdong katagori individu." Ungkap Aurel sumringah.
Selain itu, berbagai perlombaan tari beregu juga pernah Aurel ikuti. Dari sekian lomba itu, beberapa kali Aurel memenangi bersama teman-temannya satu sanggar.