Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Ngarot" dan Mitos Keperawan Gadis Indramayu

14 Oktober 2021   22:55 Diperbarui: 14 Oktober 2021   23:09 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan film "Ngarot" (Foto: Tangkapan layar Youtube Chanel Sumur Production)

"Masyarakat Indramayu di Jawa Barat punya tradisi leluhur bernama Ngarot. Tradisi ini memiliki mitos tentang keperawanan anak gadis yang terkuak saat mereka memakai hiasan kepala yang terbuat dari rangkaian bunga Kenanga dan Melati."

Tradisi Ngarot di Desa Lelea, Indramayu, Jawa Barat, sejatinya adalah upacara adat dalam menyambut musim garapan sawah. Pada upacara adat itu, pria dan wanita yang belum menikah dikumpulkan. 

Lewat upacara itu para pria bujang diharapkan bisa berperan dan bekerja sama dalam memajukan pertanian, khususnya dalam hal mengolah padi di sawah.

Sementara bagi para gadis, mereka bisa belajar bagaimana mengantarkan makanan ke sawah setelah para pria bekerja dan bercocok tanam.

Upacara Ngarot ini juga bertujuan agar para pria dan wanita dapat membina pergaulan sehat dengan cara saling mengenal, saling menjaga sikap dan perilaku sesuai dengan tuntunan agama dan adat budaya Sunda. Terkadang tradisi masyarakat agraris ini juga dijadikan ajang cari jodoh.

Sekelumit ulasan mengenai upacara Ngarot ini lalu divisualkan ke dalam sebuah film. 

Film "Ngarot" ini diputar saat Kabupaten Indramayu merayakan hari jadinya yang ke-494 pada 7 Oktober 2021 lalu.

Film yang sepenuhnya digarap putra-putri Indramayu itu juga melibatkan Bupati Nina Agustina sebagai salah satu pemainnya.

Upacara Ngarot yang kemudian dijadikan film, menurut pelaku entrepreneur Indramayu sekaligus pemain, Jay Khresna katanya terselip sebuah mitos. 

Mitos itu tentang terkuaknya keperawan seorang gadis setelah dia memakai hiasan kepala dari rangkaian bunga Kenanga dan Melati.

"Kalau bunga yang dipakai itu terlihat layu saat dipakai, maka perempuan itu sudah tak gadis lagi." Kata Jay Khresna. 

Penjelasan itu lalu digambarkan lewat alur film "Ngarot" yang disutradarai oleh Dedy Reang. 

Dedy memberikan gambaran tentang mitos keperawanan itu kepada pemeran utama Cantika Mayang Utami yang berperan sebagai anak yang tak diizinkan menikah oleh orangtua karena pria pilihan hatinya bukan berasal dari keluarga berada.

Tanpa sepengetahuan orangtua, rupanya pemeran utama telah terenggut keperawanannya oleh sang kekasih yang tak disetujui tersebut. 

Ketika upacara Ngarot akan dimulai, pemeran utama yang sudah tahu dengan kondisinya, enggan menggunakan hiasan bunga yang sudah disiapkan. Sementara orangtuanya tak mengetahui sama sekali.

Jelang detik-detik upacara Ngarot berlangsung, sang ibu secara kebetulan mendapatkan kelopak-kelopak bunga Kenanga dan Melati yang harus dipakai putrinya tampak layu. Dari situlah diketahui sang putri sudah tak perawan lagi.

Sang putri yang tahu dirinya tak perawan lagi, kemudian berusaha untuk mengakhiri hidup dengan cara menceburkan diri ke sungai. Tetapi usaha itu gagal karena kedua orangtuanya menggagalkan.

Sementara itu menurut Bupati Nina Agustina, film "Ngarot" sengaja diputar dihadapan masyarakat Indramayu saat perayaan hari jadi Indramayu dengan mengusung isu gender.

"Film ini mengangkat isu gender yang ada di Indramayu. Saya ingin semua perempuan Indramayu maju, pintar dan cerdas. Saya mau perempuan Indramayu bermartabat." Ujar Bupati Nina Agustina.

Berdasarkan laman Wikipedia, tradisi Ngarot digagas pada tahun 1686 oleh Kepala Desa Lelea pertama yang bernama Canggara Wirena.

Canggaran Wirena berterimakasih kepada Tetua Desa Lelea yaitu Ki Kapol yang telah mewakapkan sawah seluas 2,6 hektare untuk digarap oleh pemuda dan pemudi. (14/10/2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun