Tugas lain yang diemban Rosan semasa pandemi Covid-19 ini yakni pemerintah menunjuknya sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).Â
Lantas bagaimanakah keberhasilan Rosan di bidang olahraga? Dari beberapa catatan yang ada, saya melihat jika kehadiran Rosan di dunia olahraga tanah air membawa pengaruh positif. Pasalnya selama menjabat sebagai Ketua PB PABSI dirinya berhasil membawa nama Indonesia harum di mata dunia internasional. Itu dengan bukti bahwa cabor Angkat Besi membawa pulang medali di ajang Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
"Angkat besi di bawah pimpinan saya pertama kali mendapat emas di Asian Games dan juga juara dunia serta medali terbanyak di Olimpiade." Ujar Rosan P Roeslani kepada saya.
Rosan yang kemudian ditunjuk pemerintah menjadi Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020, juga berhasil membawa Indonesia berhasil merebut meraih medali emas dari cabang bulutangkis ganda putri, serta medali lain.Â
Di cabang olahraga sepakbola, Rosan ternyata memiliki andil cukup besar bagi perkembangan olahraga yang diminati mayoritas masyarakat di Indonesia ini.
Pada sekitar tahun 2015 lalu, bersama sahabatnya, Erick Thohir, dia ikut menjadi pemilik saham terbesar di klub liga 1 italia, Inter Milan.Â
Bukan hanya klub raksasa sepakbola Italia - Inter Milan saja, Rosan bersama sahabatnya Erik Tohir juga membeli saham mayoritas  klub sepakbola di Washinton DC, Amerika, DC United.
Dunia Olahraga sejatinya memang akrab bagi Rosan. Dalam kehidupan  sehari-harinya dia juga salah seorang penggemar olahraga menyelam (diving). Sejumlah perairan di Indonesia, sedikit banyaknya sudah ia selami, tentunya dengan mengajak serta keluarga tercinta.Â
Keberhasilan Rosan menapaki karirnya di dunia bisnis memang sudah ada sejak dulu. Jauh sebelum menduduki kursi ketum Kadin, dia tercatat sudah membangun usaha di sektor ini.
Hal itu diawali ketika dirinya meraih gelar BA di bidang Administrasi Bisnis dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, pada tahun 1992, Rosan yang  kembali ke Jakarta diterima dan bekerja di sebuah lembaga keuangan.
Tak puas mendapatkan pekerjaan itu, Rosan yang haus dengan ilmu bisnisnya, kembali meneruskan studinya ke Eropa. Dia lalu belajar di Antwerpen European University Belgia dan mencapai gelar Master di bidang Administrasi Bisnis (MBA). Akhirnya Rosan lulus MBA dengan Cum Lauda.