Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rosan P. Roeslani: Kisah Anak Dokter yang Sukses di Bidang Bisnis, Pemerintahan dan Olahraga

11 Oktober 2021   18:28 Diperbarui: 11 Oktober 2021   18:40 1821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari situlah kemudian Rosan berhasil menapaki karirnya yang diawali dari dunia bisnis yang berkembang ke pemerintahan dan dunia olahraga.

Rosan menyadari, selain orangtua ada juga keluarga yang harus ia prioritaskan. Dengan kata lain, keluarga adalah tempat dirinya untuk meminta restu dalam mewujudkan rencana serta cita-citanya. 

Bagaimana Rosan menjadikan orangtua dan keluarga, dalam hal ini istri dan anak-anaknya sebagai tempat meminta restu, itu memang terbukti ketika ia berencana mencalonkan diri sebagai ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2020. 

Pada saat itu Rosan melibatkan keluarga sebagai referensi pertama. Dia juga berdiskusi dengan ayahnya, Roeslani Sapeni dan istrinya Anak Agung Ayu Manik Mulyaheni. 

"Saya bertanya pada istri dan ayah. Sebab ibu saya sudah almarhumah. Istri saya katakan kalau ini amanah dan niatnya ingin maju, dia akan dukung dalam doa. Terus terang, kalau keluarga tidak mendukung, bisa repot. Setelah keluarga memberikan clearance untuk maju, baru saya maju," ujar Rosan, sebagaimana dikutip dari laman investor.id, edisi Desember 2015.

Benar saja, setelah dirinya meminta restu ke orangtua dan istrinya, Rosan berhasil memimpin Kadin selama kurun lima tahun.  

Keberhasilan Rosan menjadi orang nomor satu di organisasi pengusaha tertua di Indonesia itu, membuatnya tak lantas besar hati. Rosan justru banyak melakukan terobosan-terobosan selama memimpin Kadin, semata demi membuat para pengusaha, dunia usaha, pekerja dan pemerintah tak memiliki sekat.  

Dari hasil pencarian saya di internet, beberapa keberhasilan Rosan saat menakhodai Kadin antara lain, menyuarakan kepada pemerintah untuk mencari sisi positif dari terjadinya perang dagang antara Amerika dan Cina beberapa tahun lalu.

Ketika muncul berita mengenai
Kementerian Perdagangan melakukan impor pacul beberapa tahun lalu, Rosan juga sempat melontarkan pernyataan bahwa hal itu sebagai tindakan memalukan.

Begitu juga  saat menjabat sebagai Ketua Satgas Omnibus Law, Rosan turut mendukung penuh UU Cipta Kerja yang merupakan hal penting bagi buruh, dunia usaha dan pengusaha. 

Dan ketika wabah pandemi Covid-19 terjadi, kiprah Rosan sebagai ketum Kadin juga sempat menuai apresiasi positif. Pasalnya, Rosan sempat mencetuskan ide program Vaksin Gotong Royong. Vaksin itu tidak dibebankan kepada pekerja, melainkan ditanggung oleh pengusaha atau perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun