Apakah negeri Paman Sam tak menangis lagi kini? Menangis!
Karena ribuan orang yang ada di Amerika juga telah berpulang saat ini. Bukan oleh serangan bom, tapi oleh Covid-19.
Dalam catatan laman Wikipedia, kementerian kesehatan pemerintah, The New York Times, dan sumber resmi lainnya, total kasus Covid-19 di Amerika Serikat sebanyak 40,7 juta pada data yang dicatat tanggal 9 September 2021. Adapun yang meninggal dunia akibat Covid-19 di negara ini mencapai 656 ribu.
Angka kematian di Amerika Serikat akibat Covid-19 itu tersebar di puluhan negara bagiannya, kecuali di Samoa Amerika. Angka kematian di Amerika Serikat tertinggi ada di California sebanyak 66.897 jiwa dan terendah di Kepulauan Mariana Utara sebanyak  2 jiwa.
Tingginya angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat akhirnya membuat Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengkonfirmasi akan memperpanjang aturan menggunakan masker sampai pertengahan Januari 2022.
Pemakaian masker itu diwajibkan bagi mereka yang berada di transportasi umum seperti di pesawat terbang, kereta, bus, bandara dan stasiun kereta.Â
Selain pemakaian masker, Joe Biden juga mengumumkan kebijakan mewajibkan sebagian besar pegawai federal disuntik vaksin Covid-19. Biden juga mendorong perusahaan memvaksinasi pegawainya atau dilakukan tes Covid-19 tiap pekan.
Hal itu ditegaskan Biden mengingat di negara yang dipimpin  terdapat kelompok orang yang menggaungkan gerakan anti-vaksin.
Catatan ini saya buat bukan untuk membandingkan berapa nyawa melayang, baik oleh serangan 9/11 maupun pandemi Covid-19.
Catatan ini hanya untuk mengingatkan bahwa dua dekade lalu telah terjadi peristiwa serangan 9/11 dan kini warga AS bahkan seluruh dunia tengah memperingatinya di tengah pandemi Covid-19 yang entah kapan berakhirnya. (Sang-10092021)
.