Lantas siapa sesungguhnya yang menarasikan adanya glorifikasi Saipul Jamil itu? Saya rasa orang awam tidak akan sampai sejauh itu memikirkannya. Jadi jelas disini siapa sebenarnya pihak-pihak yang ada di belakang layar "drama" pembebasan Saipul Jamil itu.
Kalau kita mau "fair", sebenarnya persoalan yang sama pernah terjadi ketika seorang penyanyi besar tersandung kasus video porno beberapa tahun silam.
Saat sang penyanyi bebas, euphoria kebebasannya begitu menggema. Namun saat itu, buntutnya tak terlalu panjang. Artinya, sang penyanyi walau disambut gegap gempita oleh fans dan masyarakat, tak ada itu istilah glorifikasi atau polemik berkepanjangan.
Bahkan masih di peristiwa itu, sang penyanyi terkenal tadi sudah langsung berkarya lagi dan disambut hangat masyarakat.
Ini berbeda dengan Saipul Jamil. Penyambutan kebebasannya dipersoalkan, ruang berkaryanya pun disendat oleh sejumlah pihak. Pasalnya pasca dibebaskan, sebuah aksi pemboikotan lewat sebuah petisi bergema meminta pihak stasiun televisi tak menampilkan Ipul berdendang seperti sediakala.
Dari sini sudah dapat ditafsirkan betapa mudahnya orang menilai orang. Padahal jika mau berkaca dari yang sudah-sudah, semestinya  ini tak perlu terjadi.
Saya pribadi melihat, bahwa tata cara penyambutan Saipul Jamil saat bebas dari penjara, tak lebih dari sebuah syukur yang dituangkan ke dalam bentuk entertain semata. Soal kejahatan yang pernah dilakukan Ipul, biarlah Ipul sendiri yang merasakan dampaknya. Toh siapa sih orang yang mau kembali terperosok ke dalam lubang yang sama? (Sang-06092021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H