Sultan atau Raja maupun Dewa, sesungguhnya merupakan status yang tak biasa. Dia bahkan bisa dibilang luar biasa statusnya.
Tak semudah itu orang bisa mendapatkan julukan atau panggilan Sultan atau Raja, bahkan Dewa sekalipun.
Saya menyebut ini sebagai bentuk degradasi atas status yang sengaja disematkan oleh orang biasa melalui beragam media. Media pun menggaungkan secara masif. Maka makin terbentuklah anggapan dan pembenaran bahwa orang-orang tadi sebagai Sultan, Raja bahkan Dewa.
Bagaimana sebenarnya seorang Sultan itu? Sebenarnya kalau kita mencari tahu sosok seorang Sultan itu ternyata ada juga yang hidup dalam kesederhanaan.
Saya menemukan artikel tentang bagaimana seorang Sultan itu tak melulu hidup dalam kemewahan. Dia adalah Jamshid bin Abdullah al-Said yang merupakan sultan terakhir Zanzibar.
Jamshid bin Abdullah al-Said mengasingkan diri ke Inggris hanya beberapa bulan, setelah menggantikan sang ayah, Abdullah bin Khalifa, sebagai sultan di Zanzibar.
Dia disebutkan memulai kehidupan baru sebagai warga biasa dengan tinggal di satu rumah sederhana di pinggir panti di Southsea, Portsmouth, Inggris.
Selain Sultan, ada pula beberapa raja di dunia yang juga hidup dalam kesederhanaan. Kesederhanaan itu justru tak terlalu didengungkan oleh media, sehingga tak banyak yang tahu bahwa masih ada sejumlah raja yang seperti itu.
Jadi, apakah salah jika status orang-orang besar dan terhormat itu dipadankan kepada mereka yang mendapat julukan atau status mulia tersebut?
Sebentar, saya mau menanyakan ini ke Dewa Mabuk dulu. Siapa tahu dia lagi main catur sama Dewa Kipas hehehe...
Ciledug, 24 Maret 2021