Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Halimun di Siang Hari

17 Februari 2021   22:02 Diperbarui: 17 Februari 2021   22:14 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Story About Ivona'5

Halimun tumbuh jadi gadis remaja. Dia sudah 17 tahun. Aku masih harus menjalani sisa masa hukuman kurang lebih 3 tahun lagi. Jadi kalau ku bebas, Halimun genap 20 tahun.

Pras, ayahnya, kata Halimun kepadaku, jarang pulang ke rumah. Halimun pernah memergoki ayahnya dengan seorang perempuan.

Aku berusaha berpikir positif di depan Halimun. Aku bilang mungkin Perempuan itu teman ayah. Tetapi Halimun bersikukuh, kalau teman tidak seperti itu.

"Memang ayahmu sedang apa sama perempuan itu?"

"Halimun lihat ayah dan perempuan itu keluar dari hotel, bu."

"Ya mungkin ayahmu baru membicarakan urusan pekerjaan."

Halimun terdiam. Aku menangkap wajah putriku seperti ingin membantah. Tetapi urung dilakukan.

Halimun lalu pergi tinggalkan ku sendiri di penjara ini.

Sama sekali tak terpikirkan olehku Pras akan macam-macam, selama ku di penjara.

Tapi setelah Halimun cerita, rasa percayaku sedikit berkurang kepada Pras. Lalu ku coba hubungi Pras lewat telpon. Dia tidak mengangkatnya beberapa kali ku hubungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun