Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Istri

10 Februari 2021   11:00 Diperbarui: 10 Februari 2021   11:00 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini tentang usia pernikahan.
Ia lahir dari sebentuk cinta yang didalamnya mengendap rasa.

Rasa untuk saling memiliki, rasa untuk saling berbagi, rasa untuk saling bersama, rasa untuk saling merasa, rasa untuk saling menopang, menyanggah, memikul, mendorong, mengangkat dan menelanjangi kekurangan.

Pernikahan memiliki usia
Hal mana manusia
Manusia menikah berarti terpagut usia
Karena tak akan selamanya terjadi
Kecuali itu salah satunya kembali padaNya
Itu pun tak usai
Dia akan tetap abadi
Dikenang
Di bingkai dalam kisah

Menikah adalah mencintai
Mencintai kelebihan serta kekurangan
Mencintai kesulitan serta kebahagiaan
Mencintai rasa serta tindak.

Kepada seorang istri yang tiada henti menetes air mata
Aku beri engkau wadah air matamu dari kedua tanganku yang mulai renta

Kepada seorang istri yang tiada henti menyimpul senyum, mengurai tawa, menjejak kaki bersama, di depan sana buah-buah cinta kita siap melangkah beriring lalu terpisah seiring waktu.

Akulah lelaki yang tak kan pernah berhenti menyimpan harapan kepada istriku.
Harapan tentang usia pernikahan yang seelok mungkin engkau jaga dalam suka, dalam duka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun