Mohon tunggu...
Surya Ferdian
Surya Ferdian Mohon Tunggu... Administrasi - Shalat dan Shalawat Demi Berkat

Menikmati Belajar Dimanapun Kapanpun

Selanjutnya

Tutup

Money

Pondok Pesantren Darunnajah Wakaf Tanah Senilai 1,6 Triliun Untuk Pendidikan

27 November 2015   23:22 Diperbarui: 27 November 2015   23:22 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta telah mewakafkan tanah seluas 602 hektar senilai 1,6 Triliun untuk pendidikan. “Kami mengharapkan rido Allah SWT dari Wakaf ini, kini Pondok Pesantren Darunnajah adalah milik umat Islam, ini juga amanat dari Alm. KH. Abdul Manaf Mukhayyar sebagai wakif dan pendiri pondok pesantren Darunnajah” ungkap K.H. Saifuddin Arief, S.H., M.H., Ketua Yayasan Darunnajah di Pesantren Darunnajah, Ulujami Raya, Pesanggrahan 86, Jakarta (26/11/05).

 

Menurut KH. Saifuddin Arief (67 th), wakaf ini menjadi bagian terpenting kepeloporan Darunnajah dalam berpartisipasi aktif mensejahterahkan umat Islam dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini sesuai dengan tema syukuran 54 tahun Darunnajah “Dari Santri Untuk Bangsa”. Diharapkan masyarakat memahami pentingnya wakaf dan operasionalisasi wakaf produktif. “Alhamdulillah ini sudah dirapatkan, dan menjadi keputusan bersama, semua ikhlas dan bahagia dengan keputusan ini”, lanjut KH. Saifuddin Arief.

 

Sementara itu Pendiri dan juga Pimpinan Ponpes Darunnajah, KH. Mahrus Amin menyampaikan bahwa Pesantren telah ada sebelum Indonesia berdiri, semangatnya ketika itu adalah memberi untuk Indonesia, bukan meminta. “Nah, bagi Pesantren yang berdiri setelah Indonesia merdeka, semangat ini tidak boleh hilang. Pesantren harus terus bekerja dan berfikir apa yang bisa diberikan untuk kemajuan Indonesia”, jelasnya.

 

Acara pendantanganan Piagam Wakaf ini akan diselenggarakan pada Sabtu, 28 November 2015, di Kampus Pondok Pesantren Darunnajah, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan 86, Jakarta. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan hadir dalam acara bersejarah ini. “Insya Allah Pak Lukman Hakim Saifuddin hadir, sejauh ini beliau konfirm bisa, semoga tidak ada halangan”

 

Tahun 2015, aset tanah wakaf Darunnajah mencapai 677,5 hektar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti di Riau, Kalimantan, Bandung, Jakarta, Bogor, Banten, Lampung, Bengkulu, dll. Selain tanah, Darunnajah memiliki berbagai macam aset wakaf seperti lembaga pendidikan, bangunan, perkebunan, pertanian, dan lain sebagainya. Aset wakaf tersebut memerlukan manajemen pengelolaan yang baik agar menjadi produktif.

 

Konsep pengelolaan wakaf Pesantren Darunnajah mengacu pada tujuan hukum Islam (maqashid al-Syari’ah) yaitu mewujudkan kemaslahatan dan menghindarkan madharat. Wakaf bertujuan mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan bantuan kemanusiaan yang dilembagakan agar dapat memberikan manfaat yang optimal dan berkelanjutan. Wakaf dapat berupa benda tidak bergerak, benda bergerak, uang dan jasa.

 

Sebagai pondok pesantren yang mandiri, Darunnajah juga memiliki Unit-unit usaha ekonomi Yayasan Darunnajah yang dijalankan dengan prinsip swakelola, yang berarti bahwa semua usaha berasal dari dana yayasan Darunnajah. Hasil dari pengelolaan unit-unit usaha ekonomi tersebut digunakan untuk mengembangkan pesantren, yaitu untuk mengembangkan kegiatan pendidikan, pembelajaran, dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) terutama kader-kader pesantren yang telah siap berjuang secara langsung di Pondok Pesantren Darunnajah dan cabang-cabangnya.

 

Hasil usaha tidak dibagi-bagi kepada pengurus dan pengelola Yayasan Darunnajah, sehingga mereka tetap bersikap ‘iffah yaitu menjaga diri untuk tidak mengambil hak-hak dari Pondok, atau kalau terpaksa menerima sekadar ghurfatan biyadihi atau hanya seceduk tangan saja.

 

Kini Pesantren-pesantren Darunnajah kini sudah menyebar tidak hanya di Ulujami, Jakarta Selatan (Darunnajah Pusat). Ada juga di Cipining Bogor (Darunnajah 2), Serang Banten (Darunnajah 3 Al-mansur), Padarincang Serang (Darunnajah 4 Tsurayya), Cikeusik (Annahl Darunnajah 5), Mukomuko Bengkulu (Annakhil Darunnajah 6), Nunukan Kalimantan timur (Jaziratunnajah Darunnajah 7), Cidokom Parung Bogor (Annur Darunnajah 8), Pamulang Tangerang Selatan (Al Hasanah-Darunnajah 9), Pesanggrahan Jakarta Selatan (Daud Ali – Darunnajah 10), Seluma Bengkulu (Al Barokah- Darunnajah 11), Dumai Riau (Al-Barokah, Darunnajah 12), Cidokom Parung (Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Rabi’ul Qulub Darunnajah 13), Pabuaran, Serang-Banten (Nurul Ilmi, Darunnajah 14), Teluk Sagara Bengkulu (Pesantren Tahfidz Quran Muhammad Amin-Darunnajah 15), Lampung (Darunnnajah 16), dan di Serang (Darunnajah 17).

 

Darunnajah juga memiliki lembaga pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi. “Yang membuat Darunnajah bisa berkembang adalah ruh keihklasan, kerja keras para Kyai dan guru serta doa dari segenap masyarakat Indonesia”, tutup K.H. Saifuddin Arief.

 

 

Demikian rilis ini disampaikan, terima kasih kami haturkan atas kerjasamanya.

 

 

Jakarta, 27 November 2015.

 

 

Hormat kami,

 

 

Humas Panitia Kesyukuran 54 Tahun Darunnajah “Dari Santri Untuk Bangsa” dan Penandatangan Piagam Wakaf Tanah dan Bangunan Ke-2 Seluas 602 Hektar.

 

Narahubung Surya Ferdian 081806444988/Zaki 0818 732 635

Email: Infodarunnajah@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun