Kisah ini sedikitnya menggambarkan bagaimana watak kepengasuhan Kiyai Mahrus di Darunnajah. Sabar, Tekun, Ulet dan selalu meminta pertolongan kepada Allah SWT dalam setiap masalah yang dihadapinya.
“Santri adalah orang yang selalu diberi hidayah oleh Allah SWT,” tutur Kyai Mahrus menjelaskan peristiwa diatas. Dia meyakini bahwa dengan pola pengasuhan dan pembiasaan yang diterapkan kepada santri untuk memuji “ihdinas shirotol mustaqim” di setiap shalat, santri akan selalu ditunjukan jalan yang terbaik dari Allah SWT dalam setiap langkahnya.
“Selama dalam pendidikan diarahkan pada 3 pilar pendidikan. Panja Jiwa, Panca Bina, dan Panca Darma. Kecintaan, kebencian hanya karena Allah SWT. Dengan demikian tidak ada dendam, iri dengki, hasut dan lainnya,” pungkas Kyai Mahrus.
Dia berpesan “Alumni darunnajah harus berperan sebagai pemersatu bangsa dan perekat umat,” dalam rangka kesyukuran 54 tahun Darunnajah tahun ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H