Lama waktu kian menjadi hari
Ketika aku terbaring menanti
Sebait kisah tawar yang tak berpenghuni.
Memandang dari kejauhan diatas tanah yang merdeka
Aku melihat tangisan anak manusia yang tak berdosa
Derai air mata tertumpah luah,
Perih membasahi luka hati yang kian menganga
Sudah puaskah meratapi mimpi yang kini telah musnah?
Merdeka!!
Titah yang penuh dengan makna dalam teriakan para pahlawan
Kini hanya menjadi untaian kata yang diucap setahun sekali.
Dimana kemerdekaan itu jika kesejahteraan hanya jadi angan-angan?
Dimana kemerdekaan itu jika keadilan hanya khayalan?
Dimana kemerdekaan itu jika yang tersisa hanyalah kebodohan?
Dalam relung hati Aku bertanya,
Sudahkah kita merdeka, sedang di 350 tahun kita menangis??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H