Mohon tunggu...
Hikmatullah
Hikmatullah Mohon Tunggu... Relawan - Pembelajar

Manusia Tanpa Bakat Istimewa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merdekalah, Indonesiaku!

17 Agustus 2019   22:13 Diperbarui: 17 Agustus 2019   22:12 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lama waktu kian menjadi hari

Ketika aku terbaring menanti

Sebait kisah tawar yang tak berpenghuni.

Memandang dari kejauhan diatas tanah yang merdeka

Aku melihat tangisan anak manusia yang tak berdosa

Derai air mata tertumpah luah,

Perih membasahi luka hati yang kian menganga

Sudah puaskah meratapi mimpi yang kini telah musnah?

Merdeka!!

Titah yang penuh dengan makna dalam teriakan para pahlawan

Kini hanya menjadi untaian kata yang diucap setahun sekali.

Dimana kemerdekaan itu jika kesejahteraan hanya jadi angan-angan?

Dimana kemerdekaan itu jika keadilan hanya khayalan?

Dimana kemerdekaan itu jika yang tersisa hanyalah kebodohan?

Dalam relung hati Aku bertanya,

Sudahkah kita merdeka, sedang di 350 tahun kita menangis??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun