Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam suku, bangsa, adat dan istiadat serta agama yang beragam. Seluruh wilayah di Indonesia dihuni oleh masyarakat yang memiliki kepercayaan berdasarkan dengan agama yang dianut.Â
Salah satunya adalah  Bali yang wilayah nya dominan dihuni oleh masyarakat yang menganut agama Hindu. Salah satu budaya yang paling terkenal di Bali adalah budaya ngaben.Â
Budaya ngaben atau yang biasanya juga disebut sebagai upacara ngaben  merupakan upacara pitra yadnya, yang mana upacara ini ditunjukkan untuk para leluhur yang dilakukan untuk seseorang yang sudah meninggal dunia
Dalam Upacara Ngaben ada beberapa proses ritual yang memiliki makna yang unik diantaranya:
1. Ritual Ngulapin
Ritual ngulapin merupakan sebuah proses menyucikan tempat untuk jenazah (peti) yang mana kegiatan ini dilakukan oleh orang suci (pinandita).
2. Ritual Nyiramin
Mayat yang ditaruh di atas pepaga atau meja dan dimandikan oleh keluarga. saat membuka baju, alat kelamin jenazah ditutup dengan kain hitam.
3. Ritual Narpana
Setelah jenazah dimandikan, jenazah dimasukkan ke dalam peti mati pinandita berperan sebagai narpana. keluarga memercikkan tirta penglukatan untuk penyucian tirta khyangan kemudian di lanjutkan dengan proses memasukkan barang yang akan ikut di bakar lalu peti akan langsung di tutup.
4. Ritual Pakiriman Ngutang
Jenazah yang ada di pada peti lalu dinaikkan ke atas bade, yaitu menara penyusung jenazah diiringi menggunakan gambelan baleganjur ( gong bali).
5. Ritual Ngising
ngising adalah puncak dari acara ngaben dimana mayat dikremasi. jenazah ditaruh di tempat yang telah ditentukan, disertai dengan sesaji, kemudian ditaburi tirta pengentas.
6. Ritual Nganyud
ritual yang paling  terakhir dari upacara ngaben adalah nganyud, di mana abu yang dituangkan ke kelapa gading hanyut ke laut atau sungai. ini berarti menghanyutkan kotoran yang tertinggal dalam diri jenazah dengan bersih.
Nama: Sang ayu made dwi ananda putri
NIM: 2111031019
Rombel: 6
kelas: IKI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H