Mohon tunggu...
Sang Purnama Indonesia
Sang Purnama Indonesia Mohon Tunggu... profesional -

Manusia biasa yang bekerja untuk Pemberdayaan Masyarakat Kurang Beruntung dengan spirit Moto Hidup:\r\nKeutamaan akal ialah Hikmah Kebijaksanaan\r\ndan\r\nKeutamaan hati ialah Keberanian

Selanjutnya

Tutup

Politik

10 Langkah untuk Menyambut Ramadhan yang Lebih Baik

9 Juli 2013   13:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:48 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1373346015150961062

Hari ini kita tengah berada di penghujung bulan Sya'ban 1434 Hijriyah dan sebagian dari kaum Muslimin sudah memasuki bulan Ramadhan dengan menjalankan Ibadah Puasa pada hari ini. Ini artinya, kita akan (sedang) berjumpa dengan tamu agung, tamu istimewa yang paling ditunggu-tunggu kedatangannya; dia adalah "Ramadhan Mubarak".

Agar Ramadhan yang akan (sedang) kita lalui menjadi lebih istimewa dan lebih bermakna dari Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, berikut 10 langkah yang harus kita persiapkan untuk menyambut kedatangannya:

1. Berdoa kepada Alloh

Berdoalah agar Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan lebih baik dari Ramadhan tahun lalu.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ

Ya Alloh berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan (HR. Ahmad).

2. Bersyukur atas Nikmat Alloh

Di antara nikmat terbesar yang diberikan Alloh kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Dan atas semua nikmat tersebut, kita wajib mensyukurinya.

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)

Nikmat yang paling besar bagi orang yang beriman adalah ketika mereka mendapati bulan Ramadhan. Bulan inilah yang menjadikan Rasulullah dan para Sabahat menangisi karena tiga hal:

Pertama, mereka menagis karena berharap dapat dipertemukan dengan Ramadhan

Kedua, mereka menangis lantaran ingin mendapatkan kemuliaan pada saat menjalankan Ibadah di bulan Ramadhan. Dari setiap mereka, selalu dan selalu berharap agar mendapati "Lailatul Qadar", malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.

Ketiga, mereka menangis pada saat bulan Ramadhan hampir meninggalkannya, yakni di saat bulan Ramadhan berada pada penghujung akhir

3. Bergembiralah Menyambut Kedatangan Bulan Ramadan

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu memberikan kabar gembira kepada para Sahabat setiap kali datang bulan Ramadan;

Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Alloh telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Alloh membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

Karena sesungguhnya, kegembiraan hati itu adalah sebagai perwujudan rasa suka-cita dan penuh pengharapan atas kedatangannya.

4. Persiapkan Ruhiyah (Keimanan)

Mempersiapkan Ruhiyah dapat kita lakukan dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas, serta mempertebal keimanan dengan banyak membaca buku-buku yang mengupas tentang "Keutamaan Ibadah di Bulan Ramadhan"

Alloh SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dalam firman-Nya:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا

Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya (QS. Asy-Syams : 9)

Di samping itu, untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang "Ramadhan", baiknya lebih sering menghadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Dengan demikian, secara mental kita akan siap untuk melaksanakan segala ibadah dan ketaatan pada bulan Ramadan.

5. Persiapkan Fikriyah (Pengetahuan)

Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu, termasuk ilmu tentang ibadah puasa Ramadhan agar puasa kita benar dan diterima oleh Alloh. Pelajarilah hukum-hukum dan ketentuan syar’i tentang amalan ibadah di bulan Ramadan.

Untuk itu kita bisa mengkaji Fiqih Sunnah-nya Sayyid Sabiq, Fiqih Puasa-nya Dr. Yusuf Qardahawi, dan lain-lain. Pemahaman ilmu syar'i ini juga merupakan tanda kebaikan yang dikehendaki Alloh terhadap seseorang. Karenanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda :

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ

Barangsiapa yang dikehendaki Alloh akan kebaikan maka ia difahamkan tentang (ilmu) agama(Muttafaq 'Alaih)

Sehingga, jangan pernah terpikirkan oleh kita untuk menyia-siakan waktu yang Alloh berikan kepada kita. Karena "Waktu itu ibarat pedang, bila ia tidak kau pergunakan dengan baik maka ia akan membunuhmu"

6. Persiapkan Jasadiyah (Fisik)

Ramadhan membutuhkan persiapan jasadiyah yang baik. Hal ini perlu diperhatikan karena Ramadhan menciptakan siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Di bulan Ramadhan, diharapkan kita tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Karenanya kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan serta senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.

الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Alloh daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim)

Karena, "Tubuh yang kuat itu dilahirkan dari jiwa-jiwa yang sehat".

7. Persiapkan Maliyah (Keuangan)

Persiapan keuangan yang diperlukan dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlah untuk membeli baju baru, kue-kue lezat untuk Idul Fitri dan lain-lain. Kita justru memerlukan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq, memberi ifthar (buka puasa) orang lain dan membantu orang yang membutuhkan.

Tentu saja bagi yang memiliki harta yang mencapai nishab dan haul wajib mempersiapkan zakatnya. Bahkan, jika kita mampu ber-Umrah di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang bernilai luar biasa; seperti nilai haji bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

8. Merancang Agenda dan Mengisi Ramadan dengan Penuh Ketaatan

Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat, karena itu hiasi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Alloh. Ber’amal di bulan puasa akan dilipatgandakan pahalanya oleh Alloh S.W.T berkali-kali lipat, bahkan hingga 700 kali lipatnya.

9. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk

Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah bulan Taubat dan bulan Maghfirah. Dengan keluasan rahmat Alloh, kita jadikan bulan Ramadhan untuk memohon maaf serta memohon ampunan atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan.

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena Iman dan ketaqwaan, maka Alloh akan hapuskan dosa-dosanya di masa lalu” (HR. Bukhori-Muslim)

Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]

10. Membuka Lembaran Baru yang Lebih Baik

Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru, lembaran kehidupan yang lebih baik, yang lebih bersih dan lebih bermakna tentunya. Karena orang yang beruntung adalah "Seorang yang mendapati keimanannya hari ini lebih baik dari kemarin...". Kita perbaiki lembaran kehidupan yang baru itu, dengan cara:

  • Kepada Alloh, perbaiki keimanan dan ketaatan kita dengan memperbanyak istighfar dan mengingati-Nya di setiap waktu dan kesempatan serta dengan lebih banyak lagi beramal sholeh
  • Kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam, perbaiki rasa cinta kepada beliau dengan melanjutkan risalah dakwahnya, memperbanyak Sholawat serta lebih giat menjalankan sunnah-sunnah yang diajarkan kepada kita
  • Kepada orang tua, perbaiki rasa hormat dan ungkapan bakti kita dengan mendoakan ampunan dan keselamatan atas mereka, memberikan dukungan atas apa yang mereka harapkan, serta meminta maaf atas segala khilaf kita di waktu kecil hingga dewasa
  • Kepada Keluarga (istri-suami-anak), tingkatkan perhatian dan kasih sayang kepada mereka. Kerikanlah kepada mereka hadiah. Karena dengan memberikan hadiah akan tumbuh rasa cinta. Sebagaimana sabda Rasulullah: "Yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik adalah yang paling baik kepada keluarganya".
  • Kepada karib kerabat, perbaiki kualitas persaudaraan itu dengan lebih mempererat hubungan silaturrahmi. Menyambung tali silaturrahmi tidak harus datang secara langsung, meskipun itu adalah cara yang lebih ahsan. Dengan teknologi, kita dapat meningkatkan kualitas persasudaraan walaupun dengan sekedar menyapanya melalui SMS, Email, Facebook, Twitter maupun media yang lainnya.
  • Kepada masyarakat, dengan membulatkan tekad untuk menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, sebagaimana Pesan Rasulullah: "Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain".
  • Kepada diri sendiri, dengan berjanji untuk meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat, apalagi yang dapat menimbulkan dosa serta bertekad untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri pada seluruh aspek yang ada pada diri kita.

Dengan menjalankan ke-10 langkah tersebut, semoga Alloh S.W.T. menyambut langkah kita dengan berlari, dengan segenap curahan rahmat-Nya, dan menjadikannya kita sebagai hamba yang Muttaqien, hamba yang layak untuk mencium Wanginya Jannah. Amiin.. 3x. Semoga bermanfaat... :) _________________________ Salam Harmoni dari Sang Purnama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun