Rasa takut mudah sekali menjalar. Jadi bila anda sendiri takut pergi ke dokter, anda harus membuang jauh-jauh ketakutan itu sebelum anda bicara pada anak-anak anda. Apabila anda takut terhadap sakit anak anda, ungkapkan kekhawatiran anda pada pasangan atau teman anda tapi jangan pada anak anda. Apabila suara bor dokter gigi membuat anda bergidik, berusahalah tersenyum dan tunjukan keyakinan diri anda ketika anda bicara dengan anak-anak anda mengenai prosedur pemeriksaan gigi.Â
Anda bisa menyampaikan suatu perasaan yang positif mengenai perawatan kesehatan dan gigi apabila anda mampu membuat pembicaraan tersebut terkesan ringan. ]ika subyek pembicaraan mengenai sakit muncul dalam perbincangan keluarga anda, tonjolkan selalu peran dokter dalam pengertian yang positif dan suportif. Anda mungkin perlu mengatakan, "Ayah ingat ketika sakit parah (atau menderita cedera) setahun yang lalu, dokter ini tahu apa yang harus diperbuatnya untuk menyembuhkan ayah. Ayah amat bahagia saat itu karena mendapat pertolongan dengan cepat."Â
Selain itu, hindarkan upaya mendisiplinkan dengan ancaman-ancaman yang berkaitan dengan perawatan seseorang. Salah seorang ibu yang saya kenal selalu memerintahkan anak-anaknya menggosok gigi dengan kata-kata, "Kalau kamu tidak menggosok gigi, kamu nanti pasti dibawa ke dokter dan gigimu dibor. Baru saat itu kamu tahu rasanya sakit" Akibatnya, ketika tiba saatnya bagi anak-anaknya mengunjungi dokter gigi, mereka tidak mau pergi, dan menjadi lebih takut lagi ketika mereka diingatkan, "jangan merengek. Itu salahmu sendiri kenapa tidak menggosok gigi seperti yang ibu perintahkan."Â
Kita semua mungkin akan mengatakan hal-hal seperti, "Kalau kamu tidak memakai mantel, kamu akan sakit dan nanti kamu tanggung sendiri akibatnya kalau kamu harus dibawa ke dokter." Lain kali, berpikirlah dua kali sebelum menggunakan kata-kata motivasi seperti itu.Â
Begitu anda menetapkan perasaan-perasaan anda sendiri mengenai kunjungan ke dokter umum atau dokter gigi, maka sudah waktunya untuk bicara dengan anak-anak anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H