Mohon tunggu...
Madjid Lintang
Madjid Lintang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang biasa yang masih terus belajar.

Di hadapan Tuhan aku hanya sebutir debu yang tak berarti. Pembelajar yg tak henti belajar, dan seorang hamba Tuhan yang penuh dosa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Orangtua yang "Bisa Ditanya"

4 Oktober 2020   10:59 Diperbarui: 4 Oktober 2020   11:08 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cara anda bicara dengan anak-anak anda sama pentingnya dengan apa yang anda bicarakan. Kuasai apa yang akan Anda bicarakan. Untuk menjadi efektif dalam memberi nasehat dan bimbingan, anda harus menguatkan posisi anda di mata anak-anak anda sebagai seorang ahli untuk permasalahan tersebut. Jadi sebelum memberikan nasihat mengenai suatu topik seperti seks atau kecanduan alkohol, anda mesti membaca lebih dulu topik tersebut. 

Berterus-teranglah. Anda mesti berterus terang mengenai apa yang anda ketahui dan apa yang tidak anda ketahui. Hindari penjelasan yang melebih-lebihkan suatu fakta untuk membuat suatu kesan atau melencengkan fakta itu untuk menjauhkan diri anda dan anak anda dari rasa kecewa. Biarkan anak-anak anda belajar mempercayai segala hal yang anda ceritakan pada mereka. 

Langsung ke permasalahannya. Hindari penjelasan yang melebar kemana-mana; usahakan untuk selalu langsung ke persoalannya. Anda akan dapat memelihara perhatian dan rasa hormat anak anda bila anda menghindari kecenderungan memberi kuliah atau khotbah 

Katakanlah dengan jelas. Gunakan bahasa yang sederhana dan konkret sesuai dengan tingkat perkembangan anak anda. 

Hargai Pendapat Anak Anda. Jangan sekadar meme'rintahkan apa yang mesti dilakukan atau dipikirkan anak-anak, tapi tanyakan apa yang mereka pikirkan mengenai masalah-masalah tertentu. 

Ingatlah untuk selalu mendengarkan dan menghargai pendapat anak-anak anda sehingga pembicaraan dengan mereka pun bisa dua arah. Sikap menghargai juga menuntut diberikannya alasan-alasan mengapa anak-anak harus bersikap dalam cara tertentu Alasan-alasan ini membantu mengembangkan kekuatan dan kemandirian berpikir anak-anak dalam menilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun