Mohon tunggu...
Madjid Lintang
Madjid Lintang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang biasa yang masih terus belajar.

Di hadapan Tuhan aku hanya sebutir debu yang tak berarti. Pembelajar yg tak henti belajar, dan seorang hamba Tuhan yang penuh dosa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hiduplah dalam Setiap Inci

2 September 2020   17:37 Diperbarui: 2 September 2020   17:24 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hiduplah dalam Setiap Inci

Salah satu buah kesayangan saya adalah buah delima. Ketika saya masih kecil, salah satu yang paling saya senangi ialah membawa uang ke warung dan membeli sebuah delima. 

Delima buah yang indah, tetapi ada satu hal yang sangat menarik tentang buah delima ini. Walaupun biji-bijinya di dalam sangat manis dan mengandung banyak air, mereka terpisah-pisah dalam ruangan-ruangan kecil dibatasi oleh kulit tipis kuning yang sangat pahit rasanya dan, oleh karena itu, jika anda mencoba menggigit buah delima itu, anda mendapatkan rasa yang pahit yang sama sekali tidak menyenangkan. 

Namun, jika anda makan buah delima itu satu per satu bijinya, ia memang sangat enak. Ini persis halnya seperti kehidupan anda. Anda tidak dapat menjalani kehidupan anda sebagai satu bungkah anda hanya dapat menjalani hidup anda satu hari sekaligus. Proses penyembuhan mulai persis pada saat anda mengiris diri dan hal ini maju tiap hari, tiap menit. Anda tidak mendapat pendidikan dalam satu bungkah ia terdiri dari satu hari pendidikan di sekolah diikuti oleh hari berikutnya. 

Anda tidak sembuh dari kehilangan orang yang anda sayangi dalam satu malam. Kehilangan anda merupakan suatu proses dan hanyalah sambil belajar menjalani hidup anda lagi, sehari demi sehari, maka anda mengatasi kehilangan itu dan mulai membangun kehidupan yang baru.

Kenyataan yang sederhana ialah bahwa anda tidak dapat menjalani kehidupan anda sebagai satu bungkah. Anda harus menjalani kehidupan sehari demi sehari dan ini berarti kesabaran dan ketekunan dalam membangun jenis hidup yang anda inginkan. 

Kalau hari ini anda mempunyai kaki yang kaku, cobalah untuk sedikit lebih membengkokkannya. Jika anda hari ini baru sembuh dari sakit, cobalah untuk merasa sedikit lebih baik. Cobalah untuk mengetahui bahwa anda baru sedikit sembuh dan gerakan-gerakan sedikit demi sedikit, sehari demi sehari, menuju ke pemenuhan dan penyelesaian hal-hal yang anda inginkan dalam hidup anda. 

Jika anda menghadapi suatu masalah besar hari ini, jangan berusaha untuk menyelesaikannya dalam satu gumpalan. Cobalah untuk mengadakan penyelesaian hari ini pada hari ini, dan anda sudah lebih jauh maju menuju pemecahan dari seluruh masalah. 

Jika anda melihat ke depan kepada semua masalah anda, maka hidup bisa kelihatan sangat besar. Jika anda mempunyai anak-anak untuk mendidik, orang-orang tua untuk mengasuh, dan segudang tanggungjawab, hidup ini bisa kelihatan seperti suatu percobaan yang luar biasa besarnya. 

Tetapi anda tidak usah harus menanggulangi masalah-masalah kehidupan, bukan? Anda hanya harus menanggulangi masalah-masalah satu per-satu hari ini diselesaikan hari ini. 

Oleh karena itu, kalau ada pikiran sederhana yang dapat saya tinggalkan kepada anda yang dapat membantu anda untuk menjalankan hal ini, ini adalah pikiran sederhana yang berikut: "Hidup setiap mil bisa menjadi kesengsaraan, namun hidup setiap inci adalah sesuatu yang mudah!" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun